Juni 18, 2025 16:48

Digitalisasi Pendidikan sebagai Pilar Transformasi Pembelajaran di Indonesia
June 17, 2025

Penulis :

Marjuki, S.Pd
Unit/jenjang SMAIT

Digitalisasi pendidikan telah menjadi topik sentral dalam wacana pembangunan sumber daya manusia di Indonesia. Di tengah era revolusi industri 4.0 dan pesatnya perkembangan teknologi informasi, digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan yang mendesak untuk menciptakan sistem pendidikan yang adaptif, inklusif, dan berkualitas.

Pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak tahun 2020 menjadi momentum percepatan transformasi digital di sektor pendidikan. Pembelajaran yang semula berlangsung secara tatap muka beralih ke platform daring. Hal ini membuka mata banyak pihak akan pentingnya infrastruktur digital yang merata, keterampilan digital guru dan siswa, serta ketersediaan konten pembelajaran digital yang relevan dan berkualitas.

Digitalisasi pendidikan memberikan sejumlah manfaat strategis. Pertama, ia memperluas akses terhadap sumber belajar. Melalui platform e-learning, video pembelajaran, dan buku digital, siswa dapat mengakses materi kapan saja dan dari mana saja. Kedua, teknologi digital memungkinkan pembelajaran yang bersifat personalisasi, di mana siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya belajarnya masing-masing. Ketiga, digitalisasi juga mempermudah guru dalam merancang, mengelola, dan mengevaluasi proses pembelajaran secara efisien.

Namun demikian, digitalisasi pendidikan juga menghadirkan tantangan serius, terutama terkait kesenjangan digital (digital divide). Tidak semua wilayah di Indonesia memiliki infrastruktur internet yang memadai. Banyak siswa di daerah tertinggal masih kesulitan mengikuti pembelajaran daring karena keterbatasan perangkat dan jaringan. Di sisi lain, banyak guru belum sepenuhnya siap secara kompetensi digital untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran.

Oleh karena itu, digitalisasi pendidikan harus disertai dengan langkah strategis dan berkelanjutan. Pemerintah perlu memastikan pemerataan akses internet, khususnya di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Program pelatihan dan pendampingan bagi guru harus diperluas, agar mereka mampu memanfaatkan teknologi secara pedagogis. Selain itu, perlu ada kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mengembangkan ekosistem digital pendidikan yang aman, ramah anak, dan kontekstual.

Digitalisasi bukan sekadar transformasi alat, tetapi juga transformasi cara berpikir dan berinteraksi dalam proses belajar-mengajar. Jika dikelola dengan bijak dan inklusif, digitalisasi pendidikan akan menjadi fondasi kuat bagi kemajuan pendidikan Indonesia, mencetak generasi yang unggul, adaptif, dan siap bersaing di kancah global.

TAGS

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Terkini

June 17, 2025

Populer