عَنْ أَبِي عَمْرٍو وَقِيلَ أَبِي عَمْرَةَ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ:
قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، قُلْ لِي فِي الإِسْلاَمِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا غَيْرَكَ؟ قَالَ: قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ، ثُمَّ اسْتَقِمْ.

Dari Abu Amr – ada yang mengatakan Abu Amrah – Sufyan bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
“Aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku suatu perkataan dalam Islam yang aku tidak akan menanyakannya kepada seorang pun selain engkau!’ Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Katakanlah: Aku beriman kepada Allah, kemudian istiqomahlah.'”
— (HR. Muslim, no. 38)

Istiqomah adalah kunci keselamatan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Meskipun sulit, istiqomah bisa dijaga dengan terus memperkuat iman, menjalankan ibadah dengan konsisten, serta memohon pertolongan kepada Allah.

Cara Menerapkan Istiqomah

1. Memperkuat iman melalui ibadah, dzikir, dan doa.

2. Menjaga ibadah wajib seperti shalat lima waktu.

3. Memulai dari hal kecil tetapi konsisten, seperti membaca Al-Qur’an setiap hari meskipun hanya beberapa ayat.

4. Bersabar dan tidak mudah menyerah ketika menghadapi ujian.

5. Berdoa meminta keteguhan hati, seperti doa Nabi ﷺ:

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ

“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” (HR. Tirmidzi, no. 2140)