Oktober 12, 2024 01:46

Merdeka Lahir Batin
July 26, 2022

Penulis :

Iin Suryani, S.Pd.I
Unit/jenjang SMPIT

MERDEKA LAHIR BATIN

Allah swt telah memberikan potensi yang luar biasa kepada manusia berupa tiga hal penting yang kesemuanya harus diberi kesempatan, harus diberikan peluang dan ruang untuk tumbuh dan berkembang.

Ruang pertama adalah fisik anak-anak kita, para orangtua pasti semuanya memiliki perhatian yang luar biasa terkait kebutuhan fisik anak-anaknya. Anak belum makan kita perhatikan, anak belum punya pakaian kita siapkan, anak kecapekan setelah beraktifitas kita suruh istirahat, perhatian terhadap kebersihan badan maupun tempat bermainnya serta perhatian terhadap pertumbuhan fisiknya dari anak-anak hingga dewasa dan lain sebagainya terkait ruang-ruang untuk menumbuh kembangkan fisik sudah terpenuhi semuanya.

Sedangkan ruang yang kedua yaitu ruang ilmu pengetahuan yang harus kita buka lebar-lebar karena hidup ini bukan sekedar bagaimana kita itu hidup sehat dan berpenampilan menarik, tapi juga harus memiliki pengetahuan yang baik, Karena pertarungan kehidupan itu harus diselesaikan salah satunya adalah dengan ilmu pengetahuan.

Jadi ketika orangtua melihat anak-anaknya kurang bersemangat atau tidak memiliki motivasi belajar maka harus segera diantisipasi dan diberikan dorongan untuk bisa belajar dengan baik. Sebab orang yang tidak memiliki ilmu pengetahuan dikatakan oleh para ulama mereka itu seperti bangkai hidup, mati qobla mautihim mereka sudah mati sebelum kematian yang seharusnya.

Kita semua menginginkan anak-anak akan menjadi generasi pemimpin masa depan, bukan mereka yang mati, tapi mereka yang hidup bahkan berharap besar mampu menghidupi. Dalam kerangka memberikan kebaikan dan kemanfaatan bagi sesamanya dan lingkungannya.

Anak-anak dari usia Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas sama-sama memiliki sikap aktif dan kreatif. Kedua sifat ini sangat dominan baik saat belajar di sekolah maupun di rumah. Sehingga bukan hanya guru yang harus penuh kesabaran dan kesungguhan dalam mengajar, agar pengetahuan yang diajarkan bisa ditangkap oleh anak-anak. Disisi lain orang tua juga perlu mengetahui bagaimana cara menarik perhatian anak. agar apa yang dinasehatkan bisa didengar dan difahami anak-anak, untuk kemudian dilaksanakan dengan senang hati dan serius.

Orang tua sangat dibutuhkan untuk semangat memberikan motivasi terus dalam aktivitas belajar anak baik di rumah maupun di sekolah. Dukung setiap keinginan positif anak, terlebih lagi kreafitasnya dalam aspek pendidikan. Anak ingin melanjutkan studi di sekolah bergengsi dan berkelas yang biayanya mahal? Jangan patahkan semangatnya perlu untuk terus didukung keinginannya untuk meraih sukses. Ketikapun ada kendala justru akan menjadi bahan pelajaran hidup untuk menambah pengetahuan dan latihan memecahkan permasalahan.

Yang ketiga adalah berikan ruang dan peluang kepada mereka untuk menumbuhkan hati ruhaninya, untuk menumbuh suburkan keimanannya, karena seringkali orangtua tidak peka bahkan terlupakan untuk memberikan peluang hati nurani dan keimanan anak-anak.

Jadi ada kebanyakan orang tua yang sering lupa dengan kebutuhan anak-anak tentang kebutuhan beragama, kebutuhan iman, kebutuhan aqidah dan kebutuhan untuk beribadah. 

Ibnu Qayyim memberikan perhatian khusus terkait upaya menjaga kesucian anak sesuai fitrahnya. Pendidikan yang utama adalah pendidikan agama pada usia anak-anak hingga remaja.  Hal ini sebagai upaya untuk melindunginya agar tidak jatuh ke dalam penyimpangan serta mewujudkan dalam dirinya ubudiyah (penghambaan) kepada Allah semata. Menjalankan bentuk-bentuk ketaatan beragama dalam ucapan maupun perbuatan, dalam sifat dan sikap, dalam aspek lahir maupun batin.

Imam Ghazali menambahkan bahwa : pendidikan agama harus mulai diajarkan kepada anak-anak sedini mungkin. Sebab dalam tahun-tahun tersebut, seorang anak mempunyai persiapan menerima kepercayaan agama semata-mata dengan mengimani saja dan tidak dituntut untuk mencari dalilnya.

Cara yang mendasar tentunya teladan dari orangtua menjadi kunci yang paling penting dan harus diutamakan dalam pelaksanaannya. Sekokoh apa tauhid, iman dan akhlaq orangtua maka akan seperti itulah anak meneladani. Ibnu Qayyim mendorong agar para orang tua sebagai pendidik, menjadikan dirinya orang yang istiqamah dan kokoh dalam perilaku akhlaknya, agar mereka mampu mendidik anak-anaknya dengan Uswah (teladan) sebelum mendidik dengan kata-kata.

Ilmu tauhid adalah satu yang paling utama dan paling pertama yang mesti diajarkan kepada anak. Anak harus tahu, siapa Tuhannya, kepada siapa mereka beribadah, siapa yang menciptakan dirinya dan mengatur segalanya, tidak lain dan tidak bukan adalah Allah. Tanamkan keyakinan ini pada anak.

Dalam hal ini, Rasulullah telah memberi contoh. Dalam hadits, dari Ibnu Abbas, Rasulullah Saw bersabda; bukalah lidah anak-anak kalian pertama kali dengan kalimat Laa Ilaaha Illahllah. Dan saat mereka hendak meninggal dunia maka bacakanlah, Laa Ilaha Illallah. Sesungguhnya barangsiapa awal dan akhir pembicaraannya Laa Ilaaha Illallah, kemudian ia hidup selama seribu tahun, maka dosa apapun, tidak akan ditanyakan kepadanya.

Semoga dengan merealisasikan 3 ruang di atas akan terlahir anak-anak yang merdeka secara lahir dan batin, secara jasmani dan ruhani, secara keilmuan dan keimanan, Aamiin ya rabbal ‘alamin. (ditulis di majalah al Uswah kolom suara guru)

TAGS

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Terkini

October 11, 2024

Populer