September 20, 2024 10:01

PEMUDA TELADAN YANG DISANJUNG AL QURAN
September 16, 2023

Penulis :

ACHMAD SUSANTO, S.Pd
Unit/jenjang DSU

PEMUDA TELADAN YANG DISANJUNG OLEH AL QURAN
(Oleh: Achmad Susanto, S,Pd)

Para pembaca yang berbahagia,

Membahas tentang pemuda adalah membahas tentang harapan
Membahas tentang pemuda adalah membahas tentang ketangkasan
Membahas tentang pemuda adalah membahas tentang masa depan

Bagaimana tidak, di usia mudalah energi dan kekuatan itu pada puncaknya
di usia muda inilah hasrat ingin selalu mencoba hal-hal selalu ada, di usia muda ini pula lah masa pencarian jati diri memilih untuk rebahan atau menjadi sumber energi kebaikan itu ditentukan.

Berkaitan dengan usia muda ini, saya teringat oleh salah satu nasehat dari mbah yai Nurhadi Ihsan saat mondok kala itu, beliau menyampaikan tentang begitu dahsyatnya keutamaan seseorang yang mampu menggunakan usia mudanya untuk kebaikan jangan sampai kelak menyesal telah menyia-nyiakan usia mudanya hanya untuk hura-hura saja.

Kurang lebih bunyi hadisnya seperti ini: “dari Amru bin Maimun bin Mahran sesungguhnya  Nabi Muhammad Shallallah ‘alaihi wa sallam berkata kepada seorang pemuda dan menasehatinya: “jagalah lima hal sebelum datangnya lima hal”:

1.      Jagalah waktu mudamu sebelum datang tuamu

2.      Jagalah waktu sehatmu sebelum datang sakitmu

3.      Jagalah masa kayamu sebelum datang miskinmu,

4.      Jagalah masa luangmu sebelum datang sibukmu

5.      Jagalah hidupmu sebelum datang matimu
Berdasarkan hadis di atas kita semakin yakin dan mantap bahwa memanfaatkan usia muda agar diisi dengan kegiatan yang positif dan mendatangkan rahmat allah adalah sebuah keharusan dan harus diupayakan. Karena jika sampai lengah dan melalaikan usia muda ini dikhawatirkan penyesalan demi penyesalan yang dirasakan.

Para pembaca yang berbahagia,
Untuk semakin mempertajam pembahasan saya tentang tema ini, saya ingin tunjukan bahwa di dalam Al Quranul Karim kitab panduan kita dan panduan umat islam di seluruh penjuru dunia allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan bahwa ada sekumpulan pemuda yang namanya disanjung oleh Allah ta’ala dan nama-nama ini sangat layak menjadi teladan untuk kalangan muda dan kita semuanya. Di sini saya akan menyebutkan 4 nama pemuda yang mulia:

1. Pemuda mulia itu adalah Nabiyullah Ibrahim ‘Alaihis Salam

Sangat mashur sekali dikalangan umat muslim bahwa beliau dikenal sebagai lambang tauhid . Beliau dikisahkan berhasil lolos melewati semua ujian Allah ta’ala dengan sempurna. Dengan seluruh ujian ketauhidannya sebagaimana tertuang dalam Surat Al Baqarah ayat 124: “Dan (ingatlah) ketika diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia” Dia (Ibrahim) berkata, “Dan (juga) dari anak cucuku?”Allah berfirman, “Benar, tetapi) janji-ku tidak berlaku bagi orang-orang yang zalim”.

Di sini disebutkan bahwa Nabiyullah Ibrahim lulus dengan sempurna atas ujian nya. Terbukti di saaat Nabiyullah Ibrahim dengan gagah berani menghancurkan patung-patung sesembahan mereka itu, bukankah al quran sudah mengungkapkan bahwa masyarakat musrik masyarakatnya nabiyullah Ibrahim berkata ‘Qolu sami’na faatan’ mereka berkata: “kami mendengar ada fata (anak muda) namanya Ibrahim”.

Nabi Ibrahim Alaihis salam usianya faata (muda) saat itu ia telah memiliki iman yang sangat kokoh. Tak hanya iman dalam dirinya, dia tak rela masyarakatnya berbuat kemusrikan. Maka dihancurkanlah berhala sesembahan masyarakatnya dengan penuh kesadaran bahwa yang dilakukanya beresiko sangat amat tinggi dan terbukti sejarah mencatat bahwa Nabiyullah Ibrahim akhirnya dibakar dan diselamatkan oleh Allah ta’ala. Apakah usianya beliau sudah tua..? bukan!! usianya beliau saat itu adalah “fata yang berarti usia pemuda.

2. Pemuda Mulia itu adalah Yusuf ‘Alaihis Salam

Mari bersama kita buka kembali kisah Nabiyullah Yusuf Alaihis salam saat digoda oleh wanita penguasa, istri seorang penguasa, yang punya kuasa, yang punya harta, bahkan mungkin adalah wanita paling cantik di jaman nya. Saat digoda berapa umur yusuf alaihis salam? Al Quran kembali mengungkap dan menegaskan dengan kata ‘faata” tertuang dalam firman Allah Surat Yusuf ayat 30: “Dan perempuan-perempuan di kota berkata, “istri Al Azis menggoda dan merayu pelayannya untuk menundukkan dirinya, pelayannya benar-benar membuatnya mabuk cinta. Kami pasti memandang dia dalam kesesatan yang nyata”

Maka ketika para wanita menggunjing istri penguasa mereka itu menggoda “fataaha” (menggoda anak muda)” yang sehari hari menjadi pelayan atau pembantunya. Usianya adalah anak muda. Dan pelajaran sangat di dalam kisah ini adalah bagaimana di saat usia muda ini Nabiyullah Yusuf berani berkata Qoola ma’adzallah” Nabiyullah Yusuf yang usianya masih muda berani mengatakan itu (Qoola ma’adzallah) di tengah kondisi semuanya yang serba menguntungkan untuk Nabiyullah Yusuf Alaihis salam.

Yusuf yang masih muda saat itu, syahwatnya masih menggelegar sebagaimana anak muda lainnya dihadapannya ada seorang wanita yang aman, dia (wanita ini) telah kunci semua pintu dengan aman “waghollaqotil abwab waqolat haita lak’ bahkan dia adalah wanita penguasa nan cantik jelita dia punya segalanya tapi Nabiyullah Yusuf dituntun oleh Allah dan berani berkata “Qola ma’adzallah” kata yusuf: “aku berlindung kepada Allah”, “innahu rabbi ahsana maswai innahu la yufligud dolimun” 

 

 

3. Pemuda mulia itu adalah Ashabul Ukhdud

Insya allah kita tidak akan pernah lupa bagaimana kisah ashabul ukhdud dalam Surat Al Buruj. Dalam kisah ashabul ukhdud ini diceritakan bahwa dalam satu kaum ini dihukum mati dengan cara dilemparkan satu persatu ke dalam parit api karena mereka beriman kepada allah subhanahu wa ta’ala. Sebagaimana tertuang di dalam surat Al Buruj ayat 8 “wama naqomu minhum illa aiyukminu billahil ‘azizil hamid” disitu disebutkan bahwa “tidaklah mereka begitu bencinya kepada masyarakat ini karena masyarakat ini adalah masyarakat yang beriman kepada allah subhanahu wa ta’ala.

Allah mencatat dalam Al Quranul karim bahwa bagaimana masyarakat besar itu bisa tiba tiba masuk islam? Ya masyarakat besar itu dengan izin Allah masuk islam asbab karya 1 anak muda ini (Ashabul Ukhdud ). Ya benar adanya hidayah Allah turun melalui 1 anak muda ini.

Pernahkah kita membaca dalam kitab tafsir tentang  1 anak muda ini? Yang si pemuda inilah yang berhasil mengantarkan hidayah ke dalam hati masyarakat itu dan akhirnya mereka (masyarakat) itu menyatakan beriman.

4. Pemuda mulia itu adalah Ashabul Kahfi

Pemuda ke 4 yang akan saya tuliskan di sini adalah Ashabul Kahfi. Yang mana surat ini adalah surat yang dianjurkan disunahkan dibaca setiap malam jumat tiba.

Seperti namanya ashabul kahfi. Allah berfirman ‘Nahnu Naqussu Alaika Nabaahum bil khaq Innahum fidyatun amanu birobbihim wazidnahum huda’ artinya: “Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka”.

Dalam terjemahan lainnya disebutkan bahwa “Dan kami tambahkan petunjuk kepada mereka. para generasi muda mereka semua anak muda yang melarikan aqidah mereka untuk menyelamatkan agama mereka dari fitnah penguasa. Yang mana mereka (pemuda) ini tidak ridho menggadaikan aqidah mereka dengan pemurtadan. Mereka lari masuk ke dalam gua ketika benar-benar tidak ada solusi yang lainnya. Berapakah usia mereka? Jawabannya adalah “Fidyatun” yang artinya mereka adalah anak anak muda semua.

 

 

 

 

 

 

Para pembaca yang berbahagia,

Saat kita mencoba memperhatikan generasi muda, kalau kita telah benar telah memperhatikannya dan telah benar pula mendidik mereka maka sesungguhnya kita telah benar dalam memperhatikan dan mendidik sebuah kebangkitan peradaban.

Melalui kisah 4 pemuda teladan yang saya sebutkan di atas, Allah Subhanahu wa ta’ala seakan ingin memberikan pesan dan penguatan kepada kita bahwa: “orang-orang besar yang diabadikan dalam kitab suci Al Quran adalah generasi muda”.

Karena itu, mau tidak mau, suka tidak suka, hari ini kita sedang berebut dengan kebathilan. Kebatilan juga menyasar anak-anak muda. Kalau yang Haq (kebenaran) diam saja maka anak-anak muda ini akan diambil oleh kebathilan. Karenanya mari kita berlelah-lelah, karena yang bathilpun siap berlelah lelah. Karena itu mari kita keluarkan harta kita untuk mendidik mereka (para pemuda) karena yang bathilpun telah mengucurkan dana yang tidak kecil untuk menghancurkan generasi muda kita.

Kalau lelah itu biasa kita rasa, penat, perih, pedih itu biasa. Sebagaimana Allah berfirman dalam Surat An Nisa ayat 104: “in takunu ta’lamuna fain nahum ya’lamuna kama ta’lamuna wa tarjuna minallahi ma la yarjun” yang artinya kurang lebih adalah: “kalau kalian sakit, penat, perih, pedih, sama ! mereka orang-orang kafir juga demikian, bedanya kalian punya harapan di sisi allah ta’ala sedangkan mereka (orang kafir) tidak punya.

Terahir, marilah bersama-sama kita menguatkan ikhtiar, doa, tawakkal dan kepasrahan kita kepada Allah ta’ala agar generasi muda kita hari ini dan ke depan adalah generasi yang dicintai oleh Allah karena ketaatan kepada Nya, dicintai oleh sesama manusia karena akhlak mulianya sehingga dengan itu semoga mengundang pertolongan dan keberkahan Allah ta’ala turun kepada negeri yang sangat kita cinta Indonesia. Aamiin Aamiin Aamiin Ya Rabbal ‘alamiin.
Wallahu a’lam Bis Showaf.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

TAGS

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Terkini

September 20, 2024

Populer