Oktober 16, 2024 07:25

INILAH CARA MENTADABURI AL QUR’AN
December 8, 2023

Penulis :

Shoffatul Atik, S. Pd
Unit/jenjang SMAIT

INILAH CARA MENTADABURI AL QUR’AN

Kita meyakini bahwa isi Al Qur’an itu tidak ada keraguan padanya

ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ

Kitab itu tidak terdapat keraguan di dalamnya sebagai petunjuk bagi orang yang bertakwa.”

Bahkan  saat Al Qur’an ini diturunkan kepada gunung, maka dia akan tunduk khusyu terpecah belah dikarenakan takut kepada Allah.

لَوْ أَنزَلْنَا هَذَا الْقُرْءَانَ عَلَى جَبَلٍ لَّرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ اللهِ وَتِلْكَ اْلأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

“Kalau sekiranya kami menurunkan al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah.Dan perumpamaan-perumpamaan itu kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir”. (al-Hasyr :21)

Adalah kita manusia yang telah Allah berikan hati dan akal untuk membaca, memahami dan mentadaburi ayat ayat Al Qur’an akan tetapi masih nampak biasa – biasa saja. Kita masih susah menemukan apa yang Allah gambarkan pada ayat di atas bahkan mungkin belum meninggalkan bekas dari bacaan Al Qur’an kita.

Lalau bagaimana caranya agar kita bisa secara bertahap dapat mentadaburi Al Qur’an saat membacanya?

Berikut beberapa cara mentadaburi bacaan Al Qur’an  yang disampaikan dalam kitab Mafatih Tadabbur Al Qur’an karangan Syaikh Khalid ibn Abdil Karim

Pertama : Hati yang Cinta Al Qur’an.

Sudah dimaklumi bahwa kalau hati sudah cinta pada sesuatu, maka dia akan tertambat, selalu ingin bertemu dan rindu padanya. Begitu juga Al Qur’an. Kalau seseorang sudah cinta padanya maka dia akan selalu merasa senang membacanya dan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk memahami dan menyelami makna yang terkandung dalam Al Qur’an.

Berikut diantara tanda Cinta Al Qur’an :

1. Gembira bila bersua dengannya
2. Duduk bersanding lama dengannya tanpa bosan
3. Selalu rindu padanya bila lama tak bertemu atau adanya kesibukan yang menghalangi dia darinya,
4. Selalu mentaatinya di perintah dan larangannya

 

 Kedua : Meluruskan Tujuan Membaca Al Qur’an 

Ada lima tujuan yang agung ketika membaca Al Qur’an, yaitu :

1. Mengharapkan pahala
2. Bermunajat dengan Penciptanya
3. Berobat
4. Mendapatkan ilmu
5. Bertujuan untuk mengamalkannya

Bilamana seorang muslim membaca Al Qur’an dengan menggabungkan lima tujuan agung ini di dalam hatinya, maka pahalanya akan lebih besar dan manfaatnya akan lebih banyak.

Ketiga : Sholat Malam Bersama Al Qur’an.

Maksudnya adalah kita membaca Al Qur’an ketika shalat malam. Ini adalah termasuk kunci yang paling utama untuk bisa mentadabburi Al Qur’an dengan baik. Banyak sekali dalil – dalil yang menunjukkan penting dan utamanya shalat malam, di mana amalan ini bisa menjadikan bacaan Al Qur’an lebih bermakna.

Di antaranya

يَآأَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ . قُمِ الَّيْلَ إِلاَّ قَلِيلاً . نِّصْفَهُ أَوِ انقُصْ مِنْهُ قَلِيلاً . أَوْزِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْءَانَ تَرْتِيلاً . إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلاً ثَقِيلاً . إِنَّ نَاشِئَةَ الَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا وَأَقْوَمُ قِيلاً

“Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya),(yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat.Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan”. ( Al Muzzammil : 1-6)

Keempat : Membacanya Al Qur’an melalui hafalan.

Orang yang hafal Al Qur’an, dia lebih mudah untuk merenungi dan menghayati Al Qur’an, karena Al Qur’an telah mendarah daging di dalam tubuhnya dan mudah untuk menghadirkannya kapan saja dan di mana saja. Oleh karena itu Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam mencela orang yang sama sekali tidah hafal Al Qur’an. Nabi Muhammad Sallallahu ‘alahi wasallam bersabda :

 “ Sesungguhnya orang yang di dalam dirinya tidak ada Al Qur’an walaupun sedikit, dia itu seperti rumah yang telah usang” (HR. Tirmidzi 🙂

Kelima : Mengulang – ulang Ayat Al Qur’an yang dibaca.

Tujuan diulang – ulangnya ayat adalah untuk memahami ayat yang dibaca. Lebih sering diulang maka pemahaman dan penghayatan akan lebih dalam.

Abu Dzar radhiyallahu anhu menceritakan : Rasulullah melaksanakan shalat malam hingga shubuh dengan mengulang – ulang satu ayat, yaitu ayat :

اِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَاِنَّهُمْ عِبَادُكَۚ وَاِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَاِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

 “ Jika engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (al-Maidah :118)

Keenam : Mengkaitkan Al Qur’an Dengan Makna dan Realita Kehidupan.

Artinya adalah selalu mengaitkan apa yang kita baca dari Al Qur’an dengan makna di kehidupan nyata kita sehari – hari. Apapun yang kita temukan di kehidupan kita, kita selalu ingat Alqur’an dan mengaitkan dengannya. Dengan ini Al Qur’an selalu ada di dalam jiwa kita hidup dan mendarah-daging.

 

Ketujuh : Membaca Al Qur’an Secara Tartil.

Membaca tartil artinya membaca dengan perlahan tidak tergese – gesa. Ini dilakukan kita si pembaca bisa memahami dan menghayati apa yang kita baca.

Allah Ta’ala telah memerintahkan kita semua untuk membaca Alqur’an dengan tartil.
Allah berfirman :

وَرَتِّلِ الْقُرْءَانَ تَرْتِيلاً

“Dan bacalah al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan” (al-Muzzammil :5)

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan ayat ini : “ Maksudnya adalah: bacalah dengan pelan dan tidak tergesa – gesa, Karena yang seperti itu membantu sekali dalam memahami dan menghayati Al Qur’an “

Kedelapan : Mengeraskan Bacaan Al Qur’an.

 Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasalam telah memerintahkan kita umatnya agar memperbagus lantunan Alqur’an dan mengeraskan bacaannya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasalam bersabda :

ليس منا من لم يتغنى بالقرأن يجهر به

“ Bukanlah termasuk dari golongan kami orang yang tidak melantunkan Alqur’an dengan mengeraskan bacaannya” (HR. Bukhari)

Ibnu Abbas radhiyallahu anhu berkata kepada orang yang membaca Al Qur’an dengan cepat :
“ Kalau kamu baca Al Qur’an, maka bacalah dengan bacaan yang bisa didengar telingamu dan difahami matahatimu”.

Mari kita berikhtiar dengan sungguh sungguh sehingga Allah memampukan kita semua bisa memahami, menghayati, mentadabburi dan mengamalkan ayat – ayat Alqur’an.

Dan semoga kita mendapatkan syafaat dari Al Qur’an di dunia dan akherat.

 

 

TAGS

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Terkini

October 14, 2024

Populer