perusakan kertas perjanjian pemboikotan yang ditempelkan di dinding Ka’bah. Kedua, ia memberikan perlindungan saat kaum Quraisy berusaha mengusir dan mengganggu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Baca Juga Keutamaan Para Sahabat yang Ikut Perang Badar
Jasa al-Muth’im ini selalu diingat oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Sehingga seusai mengalahkan kaum kafir Quraisy dalam Perang Badr, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda perihal para tawanan:
لَوْ كَانَ الْمُطْعِمُ بْنُ عَدِيٍّ حَيًّا ثُمَّ كَلَّمَنِي فِي هَؤُلَاءِ النَّتْنَى لَتَرَكْتُهُمْ لَهُ
Seandainya al-Muth’im bin Adiy masih hidup, lalu dia mengajakku berbicara tentang para korban yang mati ini (maksudnya, meminta beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam membebaskan mereka, Pen.), maka tentu aku serahkan mereka kepadanya.[6]
Pelajaran dari Kisah Diatas