Desember 22, 2024 12:27

Jangan Takut Harta Habis untuk Haji dan Berqurban
January 8, 2024

Penulis :

Juwita Kridha Wicaksini, S.S.
Unit/jenjang YACT

Saya mengambil hook tulisan flyer di media sosial dan menjadikannya sebagai judul tulisan ini. Sesuai dengan momentum Idul Adha yang baru saja kita lewati, ada peristiwa istimewa di dalamnya : haji dan qurban. Keduanya adalah ibadah yang sangat diutamakan untuk dikerjakan oleh umat Islam  di bulan Dzulhijjah.

Kita tahu, haji merupakan kewajiban bagi setiap muslim dengan syarat mampu, baik secara kesehatan fisik dan mental maupun secara maaliyah. Adapun ibadah qurban, sifatnya sunnah dan sangat dianjurkan. Dalam hadist disebutkan bahwa, “Tidaklah anak Adam melakukan suatu amalan pada hari Nahr (Idul Adha) yang lebih dicintai oleh Allah melebihi mengalirnya darah (kurban), maka hendaknya kalian merasa senang karenanya.” (HR At Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Ibadah haji tidak identik dengan kekayaan dan jabatan. Juga tidak identik dengan bilangan umur dan profesi. Artinya, orang yang berhaji tidak harus kaya, tidak juga harus memiliki kedudukan, tidak mesti yang masih muda, yang sudah berumur lanjut pun, jika dikehendaki Allah, dia akan datang memenuhi panggilanNya, dengan berbagai cara.

Bahkan, menjadi tamu Allah, terkadang bersifat tak dinyana, tiba-tiba dan tak terduga. Hal ini kembali pada takdir yang bergulir mengiringi perjalanan hamba sampai ke Baitullah. Ibadah qurban pun begitu. Hampir sama dengan haji. Berqurban adalah tentang semangat dan keberanian si pequrban yang bersanding dengan niat ikhlas karena Allah. Dua-duanya memerlukan pengorbanan.

Nah, kalimat judul di atas, menurut saya sangat inspiratif. Allah itu sudah jelas-jelas Maha Kaya yang akan memberi kekayaan pada kita untuk melaksanakan haji dan berqurban.  Kita yang berkewajiban memantaskan diri mencapainya dengan penuh semangat dan pengorbanan. Sudah diingatkan, jangan khawatir harta kita habis. Sudah sering pula kita mendengar ungkapan, untuk membeli gadget saja mati-matian sampai hutang, bahkan gonta-ganti… tapi untuk haji dan qurban, mikir banget dan hitung-hitungan.

Ayo, langkah strategisnya adalah niat harus dimunculkan, ikhtiar dengan menyiapkan (menyisihkan) harta kita dan istiqomah ! Tawakal dan tingkatkan iman, sampai Allah mewujudkannya.

“Infakkanlah hartamu, janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau menyedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan berkah rezeki tersebut. Janganlah menghalangi anugerah Allah untukmu. Jika tidak, maka Allah akan menahan anugerah dan kemurahan untukmu.” (Hadist Riwayat Bukhari no 1433 dan Muslim no 1029). 

Wallahu’alam bisshowab.

 

TAGS

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Terkini

December 21, 2024

Populer