Desember 21, 2024 21:23

nasehat anak di zaman milenial
April 1, 2024

Penulis :

Marjuki, S.Pd
Unit/jenjang SMAIT

Salah satu bentuk perkembangan zaman adalah majunya teknologi di berbagai bidang. Hal tersebut memicu timbulnya banyak respon tak terkecuali respon negatif. Salah satunya adalah sikap tidak bijak dalam bermedsos, menghujat, menghina sudah menjadi hal biasa yang kita temui di kolom komentar medsos.

Bagi generasi muslim hal itu sangat membuat tidak nyaman bahkan kadang terasa seperti berada di lingkungan yang tidak religius.

Menyikapi fenomena tersebut, sepertinya sangat tepat kita menyimak sebuah nasehat kasih sayang bagaimana seorang muslim itu harus cerdas dalam menyikapi perkembangan zaman terlebih dengan kemajuan teknologi yang ada, sehingga diharapkan bisa bijak dalam menyikapi semua hal termasuk dalam penggunaan medsos. Nasehat ini terdapat dalam kitab Al Adzkiya’ karya Ibnul Jauzi rahimahullah. Beliau mengutip perkataan seorang sahabat yakni Abu Darda’ radhiyallahu anhu.

قَالَ أَبُو الدَّرْدَاء أَلا أنبئكم بعلامة الْعَاقِل يتواضع لمن فَوْقه وَلَا يزدري من دونه يمسك الْفضل من منْطقَة يخالق النَّاس بأخلاقهم ويحتجر الْإِيمَان فِيمَا بَينه وَبَين ربه عز وَجل فَهُوَ يمشي فِي الدُّنْيَا بالتقية والكتمان

Tanda orang berakal adalah :

1. Merendahkan dirinya di hadapan orang yang di atasnya

Tidak mungkin bisa bersikap tawadhu’ ketika tidak memiliki kualitas akal yang baik. Sehingga kadang seseorang berani merendahkan orang yang lebih tinggin maqomnya karena lemahnya kemampuan berpikir. Bagaimana mungkin seorang murid merendahnkan gurunya dan bagaimana mungkin seorang tak berilmu merendahkan ahli ilmu.

2. Menjaga diri dari berlebihan dalam bicara (yang tidak perlu)

Maraknya komen yang kurang mendidik dan tak beretika menunjukkan ketidakmampuan seseorang menahan dirinya dari berbicara yang tak bermanfaat. Sehingga akhirnya dia bebas bicara semaunya tanpa melihat akibat dari perbuatannya

3. Mempergauli manusia sesuai dengan akhlak mereka

Karakter hebat dalam bermualah adalah kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi yang sesuai dengan keadaan orang lain. Sehingga mudah diterima nasehatnya dan dinantikan kehadirannya. Karenanya ia mulia bukan karena kedudukan sosialnya tapi mulia karena kepribadiannya.

4. Menjaga keimanan antara dirinya dan Allah

Seseorang akan tetap manjadi insan mulia selama bisa menjaga hak-hak Allah. Dengan itu dia akan paham siapa dirinya sehingga mampu menunjukkan nilai-nilai ketuhanan dalam setiap langkah kehidupannya

5. Berjalan di dunia dengan taqiyah dan kitman

Taqiyah merupakan sikap selalutakut kepada Allah dan Kitman merupakan sikap untuk tidak mengobral keadaan diri. Viral, terkenal dan masyhur adalah sesuatu yang memiliki daya tarik hebat sehingga banyak orang berupaya untuk meraihnya. Namun hal itu kadang memicu sesorang untuk lupa nilai kerahasiaan dan nilai kezuhudan. Sehingga semua hal diumbar dan ditampakkan di muka publik yang hal itu dapat memicu timbulnya Dzon dalam diri orang lain. Berhati-hatilah saat update status, membuat story WA . Karena bangkai tanpa terlihat akan tercium baunya, sebagaimana minyak misik akan terciun bau harumnya tanpa ia menampakkan diri dan keberadaanya.

Semoga dengan nasehat tersebut dapat menjadikan kita dan anak-anak kita menjadi pribadi muslim yang selalu bisa mengikuti perkembangan zaman dan bijak dalam menyikapi sesuatu (medsos) akan tetapi tidak pernah meninggalkan nilai-nilai keislaman dalam diri kita. Aamiin…

Barokallahufiik……

Penulis:  Marjuki

TAGS

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Terkini

December 21, 2024

Populer