Bukan Hanya Sekedar Mengajar…
Dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan di sekolah, pendidik atau dalam hal ini ustadz/ustadzah mempunyai peranan yang sangat penting dalam kesuksesan pencapaian tujuan pendidikan. Ustadzah diharapkan tidak hanya mengajar namun juga mendidik anak agar tujuan dapat dicapai secara menyeluruh. Teknik mengajar, hubungan interpersonal guru dengan siswa, dan penguasaan kelas adalah beberapa unsur penting dalam pencapaian tujuan.
Hubungan interpersonal adalah unsur yang sangat penting dalam hal pendidikan kepada anak baik antara orang tua dan anak maupun guru dan anak. Ketika anak sudah merasa dekat dan bersahabat dengan pendidik, maka nilai-nilai yang akan kita tanamkan ke anak akan lebih mudah untuk menginternal dalam diri anak. Wali kelas dan guru pendamping terutama, wali kelas dan guru pendamping adalah pendidik yang paling banyak intensitasnya bersama dan berhubungan dengan anak. Selain itu, dalam menyampaikan sesuatu, misalkan peraturan, pendidik harus mampu memberikan alasan kenapa peraturan itu dibuat, apa manfaatnya untuk anak, dan sebgainya. Pendidik juga harus sering mengajak dialog kepada anak dan mengajak anak untuk berfikir. Berbeda dengan ketika kita hanya menerapkankan sistem hukuman bahkan menyerupai sistem militer dalam menerapkan nilai-nilai kebaikan. Hal ini terbukti bahwa banyak keluhan dari orang tua bahwa anak-anak seringkali tidak konsisten dalam perbuatan, ketika di rumah dan di sekolah karena di sekolah ketika mereka melakukan dan meninggalkan suatu perbuatan kebanyakan hanya karena takut dengan ustadzah dan hukuman.
Ketika hubungan interpersonal antara anak dengan pendidik sudah dibangun dengan baik, maka nilai-nilai pendidikan yang kita masukan ke anak akan lebih menginternal dalam diri anak sehingga punishment hanya dijadikan sebagai alternatif terakhir, bahkan metode punishment ini dapat dihilangkan. Hal inilah yang nanti diharapkan dapat dilaksanakan oleh seluruh sumber daya manusia dalam dunia pendidikan kedepanya dalam rangka mewujudkan visi pendidikan.
Selain hubungan interpersonal, kekonsistenan dan ketegasan juga diperlukan dalam pendidikan. Dalam menanamkan peraturan, pendidik harus semaksimal mungkin konsisten dan tegas. Peraturan tidak akan berjalan maksimal manakala pendidik sendiri tidak meberikan contoh atau bahkan melanggar. Anak bisa jadi takkan memberikan kepercayaan lagi terhadap pendidik bahkan tak mau lagi menjalankan peraturan yang sudah kita buat. Penanaman menerima konseskuensi sudah harus dikenalkan sejak dini, misalkan anak telah melakukan sebuah kecerobohan, maka ia akan merasakan hasil dari kecerobohan itu. Ketika peraturan sudah dibuat dan berjalan, maka tak ada lagi tawar menawar. Jika sekali saja ada keringanan atau karena orang tua merasa kasihan maka kemungkinan besar, anak selanjutnya akan mengulangi hal yang sama.
Dalam penanaman nilai-nilai moral dan peraturan juga diperlukan adanya komunikasi dan koordinasi antara pihak sekolah dan orang tua. Nilai dan peraturan yang ditanamkan kepada anak disekolah juga harus disosialisasikan dan difahamkan kepada orang tua, serta orang tua juga turut serta konsisten dengan itu. Hal ini juga dapat menghindari adanya ketidak konsistenan anak dalam melakukan dan meninggalkan perbuatan antara di sekolah dengan di rumah. Ketika orang tua sendiri tidak memberikan contoh bahkan melanggar, maka anak bisa jadi hanya melakukan dan meninggalkan perbuatan hanya ketika di sekolah, dan ketika di rumah, mereka tak lagi konsisten. Disinilah sinergi antara orang tua dan sekolah dibutuhkan dalam rangka upaya mencapai keberhasilan pendidikan.