Suatu pagi sepasang suami istri pergi berjalan-jalan ke pasar. Karena sang suami ingin sekali membuat peyek udang, maka pergilah mereka ke pasar bagian perikanan.
Banyak sekali penjual ikan, berbagai jenis ikan pun ada. Sampai tertujulah pandangan mereka pada udang kecil-kecil.
Banyak penjual udang, tetapi sang suami memilih penjual yang sudah sepuh.
“Kesana saja bun.. “pinta Suami
“Iya Yah…”jawab istri.
“Berapa nek 1 kilonya?” tanya sang istri.
“50.000 sekilo”. Jawab nenek tersebut.
“Minta seperempat kilo saja nggih..” pinta sang istri.
“12.500”. Jawab nenek dengan cepat.
Ditimbanglah udang tersebut, sembari sang istri mengeluarkan uangnya.
“Kembali 500”. Ucap nenek.
“Ndak usah mbah, buat mbah aja” pinta sang istri.
“Ndak ndak, kalau kembali ya kembali” ucap nenek lagi.
“Ndak papa mbah..” tambah sang istri.
“Ndak, ini kembaliannya.. ” tegas nenek.
“Oh nggih sampun, sembah suwun mbah.. ” sang istri berterimakasih.
Hal yang sama pula pernah mereka temui, seorang mbah putri yang lagi asyik mengais botol-botol bekas.
“Kasihan Yah, kasih uang dikit ya.. “pinta istri.
“Bunda pernah waktu di taman, ketemu bapak-bapak ambil rosokan juga. Terus dikasih sama pengunjung ternyata mau. Barangkali si mbah ini mau.” lanjut sang istri.
“Oke.. Ayah coba”. Jawab sang suami.
Setelah mendekati si mbah, sang suami pun mencoba memberi sedikit uang.
“Monggo mbah, ini sedikit.. ”
“Ndak usah nak, ini mbah udah cukup dengan mengais botol-botol bekas ini.. Inshaa Allah cukup”. Jawab simbah dengan bijak.
“Buat beli minum mbah.. “rayu sang suami.
“Mboten nak, sembah suwun.. “tambah mbah lagi.
“Mashaa Allah…inggih mbah, mugi-mugi barokah nggih”
Pada dasarnya semua orang itu sama tetapi berbeda prinsip dan karakternya. Ada yang mungkin, yang didapatkan tidak sebanding dengan kebutuhan hidupnya. Atau sedang menderita sakit yang membutuhkan biaya banyak untuk berobat sehingga menjadikannya mau tidak mau mewajibkan untuk menerima pemberian orang lain.
Ada yang memang meminta itu dijadikan pekerjaan. Tak sedikit yang terjadi di lapangan, pengemis lebih kaya dari pemberi. Wah..sampai tergeleng-geleng..
Ada yang sudah menjadi prinsip, selagi bisa berusaha sendiri lebih baik dari pada harus meminta, seperti pepatah mengatakan tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.
Berdiri di atas kaki sendiri akan lebih berharga daripada harus mengandalkan kaki orang lain.
Allah pasti akan memberi jalan dan pertolongan bagi hamba yang senantiasa sabar, senantiasa berusaha dan pantang menyerah.