September 19, 2024 06:57

Menghadapi Anak yang Tantrum: Strategi Parenting yang Efektif
September 2, 2024

Penulis :

Ani Rochmatul Ula, S.Pd.
Unit/jenjang SDIT

Tantrum adalah fenomena yang umum terjadi pada anak-anak, terutama pada usia 1 hingga 3 tahun. Perilaku ini seringkali mengejutkan orang tua, terutama karena anak-anak belum memiliki kemampuan bahasa yang cukup untuk mengomunikasikan kebutuhan dan perasaannya. Namun, dengan pengetahuan yang tepat tentang perilaku anak dan strategi parenting yang efektif, orang tua dapat menghadapi situasi ini dengan lebih tenang dan bijak. Artikel ini akan membahas tentang penyebab anak mengalami tantrum, serta berbagai strategi parenting yang dapat digunakan untuk mengatasi dan mencegah perilaku ini.

Apa itu Tantrum?
Tantrum adalah ledakan emosi yang ditandai dengan perilaku ekstrem atau agresif, seperti menangis, menjerit, menendang, dan bahkan sampai menahan napas. Perilaku ini terjadi karena anak-anak belum mampu menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan rasa frustasi dan kesal karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan.

Penyebab Anak Mengalami Tantrum
Keterampilan Bahasa yang Belum Membangun: Anak-anak di usia 1 hingga 3 tahun masih dalam proses mengembangkan kemampuan bahasa. Mereka belum bisa mengatakan apa yang mereka inginkan, rasakan, atau butuhkan, sehingga frustasi dan marahnya tidak dapat diekspresikan dengan cara yang lebih sopan.
Kesulitan Mengomunikasikan Kebutuhan: Anak-anak ini sering kali merasa kesulitan untuk mengkomunikasikan kebutuhan mereka kepada orang tua. Hal ini dapat menyebabkan mereka merasa tidak dipahami dan marah.
Perubahan Emosi yang Sering: Anak-anak di usia ini memiliki emosi yang sangat labil dan dapat berubah-ubah dengan cepat. Mereka masih belajar cara menangani emosi, sehingga perselisihan kecil dapat terjadi dengan mudah.
Strategi Parenting untuk Menghadapi Anak yang Tantrum
Tetap Tenang Salah satu strategi paling efektif untuk menghadapi anak yang tantrum adalah dengan tetap tenang. Jangan biarkan emosi Anda terganggu oleh perilaku anak. Menurut beberapa ahli, ketenangan Anda dapat membantu mengurangi intensitas tantrum anak.
Cari Tahu PenyebabnyaSebelum mengambil tindakan, cobalah untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi. Apakah anak Anda merasa lapar, lelah, atau tidak mendapatkan apa yang diinginkan? Dengan memahami penyebabnya, Anda dapat menemukan solusi yang tepat.
Berikan Ruang untuk Meluapkan EmosiMemberikan ruang untuk anak meluapkan emosinya adalah strategi yang efektif. Biarkan mereka menangis atau berteriak sementara waktu, tetapi pastikan Anda tetap dekat dan siap untuk mendukung mereka ketika mereka siap berbicara.
Ajarkan Cara Mengekspresikan Diri Saat emosi anak mulai mereda, ajari mereka cara mengekspresikan diri dengan kata-kata. Tingkatkan keterampilan komunikasinya dengan menyampaikan apa yang mereka inginkan atau butuhkan. Menceritakan apa yang terjadi juga dapat membantu mereka menciptakan koneksi saraf yang penting untuk mengelola situasi emosional di masa depan.
Tangani Perilaku Agresif dengan Segera Saat anak menjadi agresif selama tantrum, seperti memukul, menendang, atau melempar barang, hentikan perilaku tersebut segera. Jelaskan bahwa menyakiti orang lain atau diri sendiri tidak diperbolehkan. Tetap tenang, tetapi tegas. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), dalam hal perilaku agresif, yang terbaik adalah menerapkan kebijakan tanpa toleransi.
Biarkan Anak Mengenal Emosi MarahBiarkan anak mengenal emosi marah dengan cara yang tidak merusak. Mereka bisa mengeluarkan perasaan mereka, menenangkan diri, dan mendapatkan kembali kontrol dirinya tanpa terlibat dalam bentakan atau pukulan.
Mengalihkan Perhatian Salah satu cara efektif untuk mengatasi tantrum anak adalah dengan mengalihkan perhatian mereka. Ketika anak tantrum, cobalah ajak mereka untuk melakukan sesuatu yang lebih menarik, seperti bermain atau melihat gambar.
Menggunakan Tekanan Darah yang Stabil Orang tua dapat membantu mengembalikan keseimbangan hormonal dalam tubuh anak dengan cara menggendong atau memeluknya. Hal ini dapat membantu mengurangi intensitas tantrum anak.

Mencegah Tantrum
Mengembangkan Keterampilan Komunikasi. Meningkatkan keterampilan komunikasi anak dapat membantu mencegah tantrum. Ajari mereka menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan kebutuhan dan perasaan mereka.
Mengurangi Ketergantungan pada Gadget. Mengurangi ketergantungan anak pada gadget dapat membantu mengurangi frekuensi tantrum. Gadget dapat membuat anak diam dan tidak dapat meluapkan emosinya dengan sempurna.
Mengembangkan Keterampilan Menghadapi Emosi. Mengembangkan keterampilan menghadapi emosi anak dapat membantu mereka menangani emosi dengan lebih baik. Ajari mereka cara menenangkan diri dan mengelola emosi negatif.
Dengan memahami penyebab anak mengalami tantrum dan menggunakan strategi parenting yang efektif, orang tua dapat menghadapi situasi ini dengan lebih tenang dan bijak. Ingatlah bahwa tantrum adalah bagian dari proses perkembangan anak yang normal dan tidak selalu menunjukkan pengasuhan yang buruk. Dengan kesabaran, ketenangan, dan pengetahuan yang tepat, Anda dapat membantu anak Anda tumbuh menjadi individu yang lebih baik dan lebih stabil emosinya.

TAGS

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Terkini

September 18, 2024

Populer