Bismillah
Di dalam sebuah pernikahan, akan ada masa dimana rupa tak lagi memiliki makna, jasad rapuh menyuruk tanah, dan cinta tak lagi akrab dengan asmara. Maka komitmen perekat paling kuat selanjutnya adalah iman.
Untuk itu, selain memilih yang di ingini hati dan juga mata, pilihlah juga dia yang sama-sama mau belajar merawat dengan ilmu-Nya. Agar semenggebu apapun nanti ujian yang kan memantik amarah, pelabuhan terakhir, hanyalah ridho-Nya.
Karena pabila yang di gapai adalah ridho-Nya, jangankan sakinah mawaddah wa rahmah. Konon, pernikahan adalah cerminan surga.
Sepenting itu iman, meski dalam membenahinya kadang masih terbata dan setengah-setengah, tetapi tetap saja, utamakan itu sebelum cinta.
Karena nanti, hati yang takut kepada Allah, dan diizinkan tertaut kepadamu, tak perlu kau khawatiri lagi soal perkara manusia, apalagi dunia. Karena dia tidak akan memandang kepada selainmu, dan tidak pula takluk kepada selain-Nya.
Demikianlah
makna sepenggal ayat
“ Litaskunu ilaiha “ agar kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya.