Desember 5, 2024 03:20

Menumbuhkan Keseimbangan: Antara Kecerdasan dan Emosi Anak
September 24, 2024

Penulis :

Aulia Rahma Sumartha, S.Psi
Unit/jenjang SDIT

Anak-anak yang cerdas sering kali menjadi kebanggaan keluarga, namun kecerdasan tidak selalu sejalan dengan kemampuan mengelola emosi. Ada kalanya, anak yang selalu dituruti orang tuanya di rumah merasa kesulitan saat harus beradaptasi di lingkungan sekolah. Anak yang terbiasa mendapatkan apa yang diinginkan mungkin merasa harus selalu diutamakan, dan ketika harapannya tidak terpenuhi, perilaku negatif seperti ngambek bisa muncul.

1. Kebiasaan di Rumah yang Memengaruhi Sikap di Sekolah

Saat anak terbiasa dituruti tanpa batas di rumah, mereka mulai menganggap bahwa keinginan mereka harus selalu dipenuhi. Meskipun ini mungkin tampak seperti cara orang tua untuk menunjukkan kasih sayang, pola asuh ini bisa menciptakan kesalahpahaman dalam pikiran anak bahwa mereka selalu harus menjadi yang utama. Di rumah, orang tua mungkin tak menyadari bahwa kebiasaan ini bisa membuat anak kesulitan saat harus berinteraksi dalam lingkungan yang lebih besar, seperti di sekolah.

Di sekolah, anak tidak lagi menjadi pusat perhatian tunggal. Mereka harus belajar berbagi perhatian dengan teman-temannya. Situasi ini bisa memicu frustrasi pada anak yang terbiasa mendapatkan semua yang mereka inginkan di rumah.

2. Ngambek di Sekolah: Ketika Emosi Tak Terkelola dengan Baik

Salah satu reaksi umum dari anak yang selalu dituruti di rumah adalah ngambek ketika tidak mendapatkan keinginan mereka di sekolah. Mereka mungkin menangis, marah, atau bahkan menarik diri dari kegiatan. Ini adalah tanda bahwa anak kesulitan mengelola emosi saat menghadapi kekecewaan atau penolakan. Meskipun mereka mungkin cerdas dalam hal akademis, keterampilan emosi dan sosial mereka belum berkembang dengan baik.

Ngambek di sekolah adalah cara anak mengekspresikan ketidaknyamanan mereka ketika tidak mendapatkan perhatian atau posisi yang diinginkan. Mereka tidak terbiasa dengan situasi di mana mereka harus bersaing secara sehat dengan teman-teman sekelas atau menerima bahwa orang lain juga berhak mendapatkan perhatian yang sama.

3. Pentingnya Mengajarkan Anak Mengelola Emosi

Pengelolaan emosi adalah keterampilan yang sangat penting dalam perkembangan anak. Ini tidak hanya berarti menghindari ledakan emosi, tetapi juga bagaimana anak merespons kekecewaan dengan cara yang sehat. Anak-anak perlu belajar bahwa tidak semua hal akan berjalan sesuai dengan keinginan mereka, dan bahwa mereka harus berbagi ruang dan perhatian dengan orang lain.

Orang tua dan guru harus bekerja sama untuk mengajarkan anak bahwa menjadi nomor satu tidak selalu menjadi tujuan utama. Anak-anak perlu memahami bahwa mereka tidak selalu harus diutamakan, dan penting untuk berbagi peran dengan teman-teman. Dengan belajar menunggu giliran, mendengarkan orang lain, dan menghadapi tantangan dengan cara yang positif, anak-anak akan menjadi lebih siap menghadapi dunia luar.

4. Dampak Jangka Panjang Jika Tidak Ditangani

Jika kebiasaan selalu dituruti dan ngambek tidak segera ditangani, perilaku ini bisa berkembang menjadi masalah yang lebih besar. Anak mungkin tumbuh menjadi seseorang yang sulit menerima penolakan atau kegagalan, dan mereka bisa mengalami kesulitan dalam hubungan sosial serta profesional di masa depan. Sikap ini juga bisa memengaruhi rasa tanggung jawab dan kemampuan mereka untuk bekerja dalam tim, yang merupakan keterampilan penting dalam kehidupan dewasa.

Kesimpulan

Mengasuh anak yang cerdas bukan hanya soal memberi mereka pendidikan yang baik, tetapi juga memastikan mereka mampu mengelola emosi dan interaksi sosial. Orang tua perlu mempertimbangkan dampak jangka panjang dari selalu menuruti keinginan anak tanpa batas. Dengan bimbingan yang tepat, anak dapat belajar menghadapi kekecewaan, mengelola emosi, dan memahami bahwa mereka tidak harus selalu menjadi nomor satu. Keterampilan ini akan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang tangguh dan siap menghadapi tantangan hidup.

TAGS

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Terkini

December 4, 2024

Populer