l sebuah kisah yang termaktub dalam hadist yang diriwayatkan oleh imam Bukhori tentang seorang arab badui, Kala itu, seorang arab badui bertanya pada Nabi, ‘Ya Rasulullah, kapan kiamat akan terjadi?’ tentu Nabi tahu bahwa kepastian datangnya hari kiamat hanyalah Allah yang mengetahuinya, namun Nabi tidak menjawab dengan jawaban tersebut, tapi nabi memberi jawaban yang begitu mudah dengan bertanya tentang persiapan apa saja yang sudah dilakukan untuk menghadapinya? Dan orang badui tersebut dengan sangat polos menjawab “Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa dan banyak sedekah tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah dan Rasul-Nya.”
Mendengar jawaban sahabat demikian, Nabi menanggapinya, “Engkau akan Allah bangkitkan bersama orang yang engkau cintai.”
Mendengar jawaban Nabi, sahabat tersebut langsung ke luar dari Masjid Nabawi sambil lari dan berlompat-kegirangan. Hal itu membuat bingung para sahabat yang berada di luar masjid. Mereka bertanya apa yang membuat sahabat itu sangat gembira. Mereka lalu berkumpul mengerumuni sahabat yang tengah bergembira.
Ia terus melompat gembira seraya bertakbir ‘Allahu Akbar Allahu Akbar.” Ketika orang sudah sangat ramai di sekelilingnya, sahabat ini bercerita: ‘Tahukah kalian, apa yang barusan disampaikan Rasulullah kepada saya? Semua sahabat terdiam. Lalu, ia melanjutkan, ketahuilah Nabi baru saja menyampaikan pada saya bahwa “Kamu akan dibangkitkan pada hari kiamat, bersama orang yang kamu cintai.”
Mendengar berita yang datang dari Nabi bahwa Allah akan membangkitkan seorang hamba bersama orang-orang yang dicintainya, semua sahabat yang di luar Masjid Nabawi juga gembira, bahagia, dan senang hati karena mereka sadar dari segi ibadat sangat lemah, tiada mampu menyamai ibadah Nabi. Tapi, yang mereka punya hanya kekuatan cinta dan rindu karena mereka tidak kuat jauh dari Nabi.
Sahabat Anas Bin Malik r.a menggambarkan, ”Aku belum pernah melihat kaum Muslimin berbahagia setelah masuk Islam karena sesuatu seperti bahagianya mereka ketika mendengar sabda Nabi itu.”dan berkata kalau begitu aku akan mencintai Abu Bakr, dan Umar dan berharap bisa bersama mereka karena kecintaanku pada mereka , walaupun aku tidak bisa beramal seperti amalan mereka .
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى حُبِّكَ