Tafsir Surat ‘Abasa Ayat 33-40
Surat ‘Abasa merupakan surat ke-80 dalam Al-Qur’an, tergolong sebagai surat Makkiyah karena diturunkan di Makkah. Ayat-ayat dalam surat ini memiliki tema besar tentang pentingnya memberi perhatian kepada semua orang yang ingin mempelajari ajaran Islam, tanpa memandang status sosial. Pada ayat 33 hingga 40, Allah mengingatkan tentang Hari Kiamat dan kondisi manusia pada hari tersebut.
Berikut ini adalah tafsir singkat Surat ‘Abasa ayat 33-40 beserta ayat-ayat Al-Qurannya:
Ayat 33:
فَإِذَا جَاءَتِ الصَّاخَّةُ
(Fa idzā jā’atis shākh khah)
“Apabila datang suara yang mengguncang (tiupan sangkakala),”
Ayat ini berbicara tentang tiupan sangkakala yang mengguncang seluruh alam semesta pada hari Kiamat.
Ayat 34:
يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ
(Yauma yafirrul mar’u min akhīh)
“Pada hari itu manusia lari dari saudaranya,”
Manusia akan berlari dari saudara kandungnya sendiri karena semua orang sibuk memikirkan nasib mereka.
Ayat 35:
وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ
(Wa ummihi wa abīh)
“Dan dari ibu dan bapaknya,”
Manusia juga akan menghindari orang tuanya pada hari itu, fokus pada diri sendiri.
Ayat 36:
وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ
(Wa shāḥibatihi wa banīh)
“Dan dari istri dan anak-anaknya,”
Bahkan hubungan dengan pasangan hidup dan anak-anak tidak lagi penting saat itu, karena setiap orang sibuk dengan urusannya sendiri.
Ayat 37:
لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ
(Likulli mri’im minhum yauma’idzin sya’nuy yughnih)
“Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya.”
Setiap manusia akan terfokus pada masalah besar yang dihadapinya: pertanggungjawaban amal di hadapan Allah.
Ayat 38:
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ مُّسْفِرَةٌ
(Wujūhuny yauma’idzin musfirah)
“Pada hari itu ada wajah-wajah yang berseri-seri,”
Wajah-wajah yang bercahaya menunjukkan kebahagiaan orang-orang beriman yang mendapatkan kabar baik.
Ayat 39:
ضَاحِكَةٌ مُّسْتَبْشِرَةٌ
(Ḍāḥikatun mustabsyirah)
“Tertawa dan bergembira ria,”
Mereka akan tertawa dan bahagia karena mendapatkan balasan surga dan keselamatan.
Ayat 40:
وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌ
(Wa wujūhuny yauma’idzin ‘alaihā ghabarah)
“Dan pada hari itu ada (pula) wajah-wajah yang tertutup debu,”
Sebaliknya, ada wajah-wajah yang tertutup debu, tanda kehinaan dan penderitaan. Mereka adalah orang-orang yang ingkar kepada Allah.
Kesimpulan:
Pada hari Kiamat, manusia akan sibuk dengan urusan diri sendiri. Mereka yang beriman akan bahagia dan berseri-seri, sementara yang durhaka akan bersedih dan terhina. Ayat-ayat ini mengingatkan kita untuk mempersiapkan diri menghadapi hari tersebut dengan amal yang baik.