Anak sejatinya adalah titipan dari Allah. Bagaimana seorang anak itu tumbuh juga dipengaruhi cara orang tua dalam mendidik dan memperlakukanya.
Karena itu, Rasulullah SAW menaruh perhatian dan menyayangi anak-anak. Dari teladannya, Nabi Muhammad SAW mengajarkan bagaimana cara menghadapi dan mendidik anak-anak dengan lemah lembut dan penuh pengertian.
Rasulullah SAW juga mencontohkan agar mendidik anak sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah. Berikut 9 cara dalam menghadapi anak seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW :
1. Memberikan Kasih Sayang dan Perhatian
Cara mendidik anak ala Rasulullah yang pertama adalah selalu memperhatikan dan mengasihi anak-anak. Selama hidupnya, Rasulullah selalu menyempatkan diri untuk bermain dan bercanda dengan anak-anaknya.Anak yang mendapatkan kasih sayang cukup dari orang tuanya pasti akan merasa dihargai dan dicintai. Tak hanya itu, mereka juga akan cenderung lebih pede dengan dirinya sendiri.
2. Mengajarkan Nilai-nilai Islam Sejak Dini
Sebagai penganut ajaran agama Islam, wajib hukumnya bagi kita untuk membantu anak-anak mempelajari nilai-nilai Islam sejak usia belia. Apalagi, sejatinya Islam berfungsi sebagai panduan kita hidup sehari-hari. Contohnya, mama bisa mengenalkan Allah kepada mereka, mengajarkan baca tulis Al Quran, menghafal asmaul husna, hingga menjalankan sunah-sunah Rasul setiap saatnya.
3. Menjadi Teladan yang Baik
Orang tua harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya. Setidaknya begitulah yang sering dikatakan orang-orang. Ini disebabkan karena anak kecil cenderung meniru perilaku hingga ucapan lingkungannya. Nah, untuk itu kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaiki akhlak dan perilaku kita supaya menjadi suri tauladan yang baik bagi mereka. Hindari perilaku-perilaku negatif yang berpotensi ditiru oleh anak.
4. Bersikap Adil dan Tidak Membeda-bedakan
Untuk bisa mendidik anak ala Rasulullah, ibu-ibu tidak boleh ya membeda-bedakan anak, baik dari segi umur ataupun hubungan darah. Apabila kamu mampu berlaku adil, anak pasti akan merasa dihargai oleh orang tuanya. Tidak ada lagi rasa cemburu antar saudara.
5. Mengajarkan Akhlak Mulia
Kelima, Nabi Muhammad SAW selalu menekankan kita tentang pentingnya memiliki akhlak yang baik, mulai dari bersikap jujur dan rendah hati. Selain lebih menghargai orang lain, anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih berintegritas nantinya. Ucapan beliau ini bisa kita lihat dari hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a.
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {أَكْرِمُوا أَوْلَادَكُمْ وَأَحْسِنُوا آدَابَهُمْ}
“Muliakanlah anak-anak kalian dan ajarilah mereka tata krama.”
6. Memberikan Pendidikan yang Baik
Selanjutnya, cara mendidik anak ala Rasulullah pastinya akan mengutamakan pendidikan untuk mereka. Dalam hadis riwayat At Tabrani dari Ali bin Abi Thalib r.a., beliau pernah bersabda: “Didiklah anak-anakmu atas tiga hal: mencintai nabimu, mencintai ahli baitnya dan membaca Alquran. Sebab, orang yang mengamalkan Alquran nanti akan mendapatkan naungan Allah pada hari ketika tiada naungan kecuali dari-Nya bersama para nabi dan orang-orang yang suci.”
7. Menghargai dan Mendengarkan Anak
Sebagai orang tua yang baik, Nabi Muhammad SAW selalu menghargai dan mendengarkan anak-anaknya saat berbicara. Dengan begini, anak nantinya tidak akan takut untuk berpendapat bahkan di depan banyak orang.
8. Mengajarkan Kemandirian
Supaya tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, Rasulullah SAW mendidik anaknya untuk bisa mengerjakan sesuatu secara sendiri. Tidak sulit kok, sebatas mengikat tali sepatu atau merapikan tempat tidur. Tumbuh menjadi pribadi mandiri membuat anak kita tidak mudah bergantung kepada orang lain.
9. Memberikan Motivasi dan Dukungan
Cara mendidik anak ala Rasulullah yang terakhir adalah selalu memberikan dukungan berupa pujian dan motivasi kepada anak-anak, apalagi ketika menghadapi sebuah kesulitan. Dukungan penuh dari orang tuanya akan membuat anak semakin bersemangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Semoga kita semua diberi karunia berupa buah hati yang saleh dan salihah. Mari, kita berikhtiar dan bertawakal untuk mencapai anugerah tersebut.