Desember 27, 2024 10:01

Jaminan Hidup Dalam Islam
December 13, 2024

Penulis :

Setiawan Adi Marzuna, S.Pd.
Unit/jenjang SMAIT

JAMINAN HIDUP DALAM ISLAM

Dalam kehidupan ini, setiap individu pasti ingin hidup dalam keadaan aman, damai, dan sejahtera. Islam, sebagai agama yang sempurna, memberikan pedoman yang jelas dan tegas untuk memastikan jaminan hidup bagi umatnya. Salah satu bentuk jaminan hidup yang sangat ditekankan dalam ajaran Islam adalah penjagaan terhadap nyawa manusia. Islam melarang keras segala bentuk kekerasan, terutama yang mengarah pada penumpahan darah tanpa alasan yang sah.

Dalam rangka menjaga keamanan dan kedamaian dalam masyarakat, Islam menekankan pentingnya melindungi nyawa setiap individu, baik Muslim maupun non-Muslim. Salah satu hal yang dijamin dalam kehidupan seorang Muslim adalah larangan menumpahkan darah dan bahaya besar yang ditimbulkan oleh perbuatan tersebut.

Larangan Menumpahkan Darah
Islam secara tegas melarang pembunuhan, baik terhadap sesama Muslim maupun non-Muslim, kecuali dalam keadaan tertentu yang dibenarkan oleh hukum syariat. Rasulullah SAW dalam haditsnya menyampaikan:

“Tidak halal darah seorang Muslim, kecuali dengan salah satu dari tiga sebab: jima’ dengan istri yang sudah menikah, membunuh seseorang (qisas), dan orang yang murtad setelah Islam.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menjelaskan bahwa darah seorang Muslim sangat dijaga dalam Islam. Menumpahkan darah tanpa hak merupakan tindakan yang sangat dilarang, dan hanya tiga hal yang dibolehkan menurut syariat untuk menghilangkan nyawa seseorang:

Pembunuhan dalam Qisas (Balasan): Jika seseorang membunuh orang lain, maka ia dapat dihukum mati sebagai balasan (qisas), dengan ketentuan tertentu yang berlaku dalam hukum pidana Islam.
Perzinaan dengan Pasangan yang Sudah Menikah (Rajam): Dalam kasus perzinaan yang dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah (zina muhshan), hukuman rajam dapat dijatuhkan, yang menyebabkan kematian sebagai hukuman.
Murtad (Keluar dari Islam): Murtad atau berpaling dari agama Islam setelah masuk Islam, dapat dikenakan hukuman mati dalam beberapa pandangan hukum Islam, meskipun terdapat berbagai perbedaan pendapat dalam masalah ini.
Selain tiga alasan di atas, membunuh seorang Muslim adalah perbuatan yang sangat terlarang dan dianggap sebagai dosa besar dalam Islam.

Bahaya Menumpahkan Darah
Menumpahkan darah tidak hanya berdampak buruk bagi korban, tetapi juga bagi pelaku dan masyarakat secara keseluruhan. Rasulullah SAW mengingatkan umatnya tentang bahaya besar yang ditimbulkan oleh tindakan pembunuhan:

“Setiap pembunuhan yang dilakukan oleh seorang Muslim, maka dia akan mendapat dosa besar. Tidak ada seorang pun yang lebih besar dosanya daripada orang yang membunuh saudaranya sesama Muslim tanpa alasan yang dibenarkan oleh syariat.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menegaskan bahwa pembunuhan adalah salah satu dosa besar dalam Islam. Pembunuhan yang dilakukan tanpa hak syar’i akan membawa akibat yang sangat berat, baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia, pelaku pembunuhan akan dihadapkan pada hukuman yang sesuai dengan syariat Islam, sementara di akhirat, dia akan mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan Allah SWT.

Selain itu, pembunuhan juga menyebabkan kerusakan sosial yang luas, karena satu nyawa yang hilang bisa menimbulkan permusuhan, dendam, dan kekerasan lebih lanjut dalam masyarakat. Islam sangat menghindari timbulnya ketegangan sosial yang berlarut-larut akibat tindakan kekerasan.

Islam dan Jaminan Kehidupan Sosial
Islam menekankan pentingnya menjaga kehidupan dan kehormatan setiap individu dalam masyarakat. Oleh karena itu, dalam setiap tindakan atau keputusan yang diambil, seorang Muslim harus selalu berpikir tentang dampaknya terhadap kehidupan orang lain. Islam mengajarkan prinsip “Tidak boleh ada kerusakan atau penindasan terhadap orang lain” dalam menjalani kehidupan.

Hal ini juga dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a.:

“Seorang Muslim adalah orang yang selamat dari lisan dan tangannya, dan seorang Mukmin adalah orang yang orang lain merasa aman dari kejahatan dan kekerasannya.”
(HR. Bukhari)

Dalam hadits ini, Rasulullah SAW menegaskan bahwa seorang Muslim sejati adalah yang mampu menjaga lisan dan tangannya dari menyakiti orang lain. Oleh karena itu, menghindari kekerasan, baik verbal maupun fisik, adalah bagian dari komitmen seorang Muslim untuk menjaga keamanan dan kedamaian dalam masyarakat.

Islam memberikan jaminan hidup yang sangat kuat bagi umatnya. Jaminan tersebut terwujud dalam larangan keras terhadap penumpahan darah dan pembunuhan tanpa hak, serta penekanan akan pentingnya kedamaian, keadilan, dan kasih sayang antar sesama. Dalam ajaran Islam, setiap kehidupan memiliki nilai yang sangat tinggi dan harus dijaga dengan sebaik-baiknya.

Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk menjaga nyawa kita dan orang lain, serta hidup berdampingan dengan saling menghormati dan menghindari segala bentuk kekerasan. Melalui ajaran ini, Islam berusaha menciptakan masyarakat yang aman, damai, dan harmonis, di mana setiap individu dapat hidup dengan penuh kesejahteraan.

Dengan mengikuti pedoman-pedoman ini, kita tidak hanya memperoleh jaminan hidup yang lebih baik di dunia, tetapi juga meraih kebahagiaan dan keselamatan di akhirat kelak.

TAGS

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Terkini

December 27, 2024

Populer