Dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).

( QS. Al Isro :78)

Sholat Subuh berjamaah di masjid merupakan salah satu tanda kesolehan dan keimanan seorang Muslim. Hal ini sejalan dengan banyak riwayat dan kisah ulama terdahulu yang menunjukkan betapa besar perhatian mereka terhadap sholat Subuh berjamaah. Salah satu kisah inspiratif datang dari seorang ulama besar dari tanah Minang, Buya Suka Mansur.

Pada suatu hari, Buya Suka Mansur berkunjung ke salah satu anggota keluarganya di Pekalongan. Saat berada di sana, beliau menghadiri pengajian di sebuah musholla yang diisi oleh KH Ahmad Dahlan, seorang ulama besar pendiri Muhammadiyah. Cara penyajian materi yang sederhana namun mendalam membuat Buya Suka Mansur tertarik untuk lebih mengenal kealiman KH Ahmad Dahlan.

Setelah pengajian selesai, Buya Suka Mansur ingin berdiskusi dengan KH Ahmad Dahlan mengenai berbagai persoalan agama. Namun, Buya Suka Mansur  hanya memiliki waktu luang di pagi hari. KH Ahmad Dahlan mengiyakannya.

Keesokan harinya, sebelum waktu Subuh, Buya Suka Mansur datang ke Masjid Kauman, Yogyakarta. Dalam perjalanan menuju masjid, beliau terkejut karena masjid Kauman  sudah terbuka dan dipenuhi cahaya lampu. Ketika masuk, Buya Suka Mansur melihat KH Ahmad Dahlan sedang melaksanakan sholat. Pemandangan tersebut meninggalkan kesan mendalam di hati Buya Suka Mansur tentang kesholihan KH Ahmad Dahlan,

Buya Suka Mansur meyakini bahwa salah satu tanda kesolehan seseorang adalah istiqomah dalam melaksanakan sholat Subuh berjamaah di masjid. Sholat Subuh memiliki keistimewaan karena disaksikan oleh para malaikat.

( Materi kajian . Ust . KH. Muhammad Jazir . Masjid Supangat Panyuran 2024 )