Dalam kehidupan sehari-hari, manusia seringkali menghadapi berbagai tantangan dan ujian yang membuatnya merasa lemah dan membutuhkan pertolongan. Dalam keadaan seperti itu, sangat penting bagi setiap Muslim untuk selalu mengingat bahwa hanya kepada Allah-lah kita bergantung dan memohon pertolongan. Semua keberhasilan dan kekuatan yang kita raih dalam hidup pada akhirnya adalah berkat izin dan pertolongan-Nya. Artikel ini akan menjelaskan pentingnya bergantung hanya kepada Allah dan bagaimana hal itu tercermin dalam ajaran Islam.
Makna Bergantung Hanya Kepada Allah
Bergantung hanya kepada Allah berarti kita meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, baik itu kebahagiaan, kesulitan, kesuksesan, atau kegagalan, semua itu berada dalam kendali-Nya. Kita sebagai hamba tidak memiliki kuasa untuk mengatur takdir kita tanpa izin dari-Nya. Segala upaya yang kita lakukan, baik dalam urusan duniawi maupun ukhrawi, haruslah disertai dengan rasa tawakal—yaitu menyerahkan segala hasil usaha kita kepada Allah setelah kita berusaha sebaik mungkin.
Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan hanya kepada Allah-lah hendaknya kamu bertawakal jika kamu benar-benar orang yang beriman.”(QS. Al-Mumtahanah [60]: 4)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa tawakal kepada Allah adalah ciri orang-orang yang beriman. Mereka tidak hanya mengandalkan usaha dan daya upaya mereka sendiri, tetapi juga mengakui bahwa hanya Allah yang memiliki kuasa mutlak atas segala sesuatu.
Mengapa Kita Harus Bergantung kepada Allah?
1. Allah Adalah Sumber Segala Kekuatan dan Pertolongan
Manusia sering merasa kuat dan mampu ketika segala sesuatunya berjalan dengan baik. Namun, ketika datang kesulitan, kita sering merasa lemah dan tak berdaya. Padahal, dalam setiap keadaan, baik saat susah maupun senang, Allah lah yang memberikan kekuatan. Allah berfirman:
“Dan jika Allah menolongmu, maka tidak ada yang dapat mengalahkanmu; dan jika Dia membiarkanmu, maka siapa lagi yang dapat menolongmu setelah itu?”
> (QS. Al-Imran [3]: 160)
Ini menunjukkan bahwa segala bentuk pertolongan sejati hanya datang dari Allah. Tidak ada satu pun yang dapat memberikan pertolongan yang sejati selain-Nya.
2. Allah Maha Mengetahui Apa yang Terbaik bagi Kita
Sebagai manusia, kita terbatas dalam pengetahuan dan pandangan kita. Kita tidak selalu tahu apa yang terbaik bagi diri kita, meskipun kita berusaha merencanakan yang terbaik. Sebaliknya, Allah mengetahui segala sesuatu yang terbaik untuk kita, baik dalam keadaan yang kita inginkan maupun yang tidak kita harapkan. Dalam hal ini, kita diajarkan untuk berserah diri dan percaya bahwa apa yang Allah takdirkan pasti yang terbaik, meskipun terkadang itu tidak sesuai dengan harapan kita.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, atau boleh jadi kamu mencintai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.”
> (QS. Al-Baqarah [2]: 216)
3. Allah Menjamin Pertolongan bagi Hamba-Nya yang Berdoa
Islam mengajarkan kita untuk selalu berdoa dan memohon kepada Allah dalam segala hal, baik itu urusan besar maupun kecil. Allah berjanji akan mendengar doa hamba-hamba-Nya dan memberikan pertolongan sesuai dengan kebutuhan mereka.
> “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku…”
> (QS. Al-Baqarah [2]: 186)
Allah tidak pernah jauh dari kita. Setiap doa dan permohonan kita akan selalu dijawab, meskipun terkadang jawabannya mungkin bukan seperti yang kita harapkan, namun selalu yang terbaik menurut-Nya.
Tawakal: Memadukan Usaha dan Berserah Diri
Tawakal adalah sikap yang mengajarkan kita untuk tidak hanya berusaha keras, tetapi juga menyerahkan segala hasilnya kepada Allah. Kita wajib berusaha dengan segala kemampuan yang ada, namun pada akhirnya, kita harus menyadari bahwa hasilnya adalah urusan Allah. Inilah makna sesungguhnya dari tawakal—percaya bahwa usaha kita adalah bagian dari takdir, namun hasil akhirnya tetap di tangan Allah.
Nabi Muhammad SAW memberikan contoh terbaik dalam hal tawakal. Meskipun beliau adalah seorang yang sangat cerdas, berani, dan bijaksana, beliau tetap mengingatkan umatnya untuk selalu bergantung sepenuhnya pada Allah dalam segala hal. Salah satu hadis yang menggambarkan pentingnya tawakal adalah:
“Jika kamu bertawakal kepada Allah dengan tawakal yang sebenar-benarnya, niscaya Dia akan memberi rezeki kepadamu sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung yang keluar pada pagi hari dalam keadaan lapar, lalu kembali pada sore hari dalam keadaan kenyang.”
> (HR. Tirmidzi)
Hadis ini mengajarkan kita bahwa meskipun kita berusaha keras, pada akhirnya yang memberikan hasil adalah Allah. Burung, yang tampaknya tidak memiliki kekayaan atau kekuasaan, selalu mendapatkan rezeki dari Allah, menunjukkan bahwa siapa pun yang bertawakal dengan penuh keyakinan akan selalu diberikan pertolongan.
Kapan Kita Harus Meminta Pertolongan Allah?
Sebagai hamba Allah, kita harus menyadari bahwa setiap saat adalah waktu yang tepat untuk memohon pertolongan-Nya. Tidak hanya ketika kita menghadapi kesulitan besar, tetapi juga dalam hal-hal kecil dalam kehidupan kita. Ada beberapa momen penting yang harus selalu kita ingat untuk meminta pertolongan Allah:
1. Ketika Menghadapi Ujian dan Kesulitan
Setiap kali kita menghadapi masalah, kesulitan, atau ujian, kita harus berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah. Kita tidak bisa menyelesaikan semuanya sendirian, dan Allah adalah sebaik-baik penolong.
2. Ketika Mencari Petunjuk dalam Keputusan Hidup
Dalam mengambil keputusan penting dalam hidup, kita harus selalu memohon petunjuk dan bantuan Allah agar keputusan yang kita buat benar dan membawa berkah.
3. Dalam Setiap Tindakan yang Kita Lakukan
Dalam setiap langkah hidup, baik itu pekerjaan, ibadah, atau interaksi dengan orang lain, kita harus bergantung pada pertolongan Allah agar diberi kemudahan dan keberkahan dalam setiap amal yang kita lakukan.