Maret 9, 2025 22:44

Masya Allah (Terserah Allah Sajalah)
March 5, 2025

Penulis :

Marjuki, S.Pd
Unit/jenjang SMAIT

Hari itu 2 santriwati melewati sebuah perkampungan “teduh” …  Matahari nan mulai membuka pagi dan lambaian semilir angin perlahan membelai rerumputan menyapa perjalanan 2 muslimah yang berhiaskan ilmu

Wah…. Indahnya……., ucapan lirih Tasya, yang usianya masih 15 tahun,..

Maklum.. Berlama lama dipondok membuatnya terheran ketika musim liburan datang dan melihat indahnya dunia luar pesantren.

Dari kejauhan tampak sepeda motor clasic melaju pelan, perlahan mulai terlihat jelas pengemudi yang ternyata seorang santri kampung sebelah…

Dengan gaya macho dan unik ala santri ia mempercepat laju motornya seakan tdak ingin kita saling bertatap muka…

Kayak pernah tahu dech…. Gumam cha cha yang sehari hari sebagai juru masak pesantren, maklum dia sering melihat cowok tadi, karena kebetulan sering membantu orang tuanya berjualan di pasar kecil dekat pondok.

Sebuah kenangan indah di masa belajar yang tak kan pernah terlupakan…

Musim balik ke pondok pun tiba, semua kegiatan masa liburan seakan tinggal kenangan… Tapi tidak bagi cha cha… Ia tetap bisa melanjutkan kisah awal pertemuannya dengan santri kampung sebelah. Selalu ada cerita menarik yang ia bawa sepulang belanja dari pasar. menggelitik, lucu dan kadang rada norak…

Yah cerita anak kecil yang baru mengenal lawan jenis.

Malam yang dingin dan bunyi nyanyian jangkrik mengiring perjalanan malam, membawa pikiran melayang dengan sejuta angan dan asa,.

Seandainya……

“Terdengar lirih dan perlahan suara keluar dari sebuah kamar kecil… “

Suara itu adalah sura merdu cha cha… Ia sedang membayangkan hal indah yang akan terjadi masa dewasanya nanti, yah… Masa itu adalah masa ketika ia bergandeng tangan dengan kekasih pendamping hidupnya…. Dalam balutan ritual sakral yang bernama “pernikahan”…

Kriing…kringg…kringg…

Bel pertanda waktu istrihat mulai terdengar, ia pun mulai menyimpan angan angannya dalam lubuk hati sebagai bunga bunga yang akan menghiasi tidurnya malam itu.

Cha cha… Dia hanyalah anak perempuan yang kemarin baru terlahir di dunia ini, belum mengetahui hakikat kehidupan, dan belum merasakan pahit getirnya perjalan dalam hidup ini.

Begitulah perasaan… Ia datang dengan serta merta dan membawa sebuah kenangan yang berbekas…

Kehadirannya seakan menjanjikan sejuta keindahan, yang semua orang akan merasa bahagia dan melayang karenanya. Namun begitu, ia tetaplah hanya sebatas perasaan yang tak bisa ditebak dimana ia akan berlabuh dan sampai kapan ia bersemayam dalam relung hati setiap insan.

 

Hari berganti hari, bulan bergulir dan waktu berputar cepat…

Masya Allah… Indahnya hari ini… Berjuta manusia hadir, hiruk pikuk tamu undangan mulai memadati halaman rumah…

Nampak dari belakang tirai seorang muslimah sholihah yang menamakan dirinya Cha cha. Gaun indah mnghiasi perawakannya, dan ucapan selamat mulai terucap dari hadirin yang menyaksikan momen bersejarah itu…

Pertemuan sang makhluk ilahi dalam ikatan janji suci robbani..

 

Teringat kenangan masa lalu, ketika perasaan itu hadir, mengajak menikmati keindahan cinta, namun apalah daya… Keinginan kuat menuntut ilmu telah tertanam, maka tidak ada yang bisa menggoyahkannya. Azam itu akhirnya membuahkan sebuah peristiwa yang benar benar bersejarah dalam hidupnya…

Kegigihan dalam menahan bisikan nafsu di masa lalu telah membawanya pada kehidupam mulia ،

tidak pernah terbayangkan jika dahulu saya memperturutkan perasaan saya, hingga akhirnya saya tahu bahwa rencana Tuhan adalah keajaiban yang tak terhingga, dia ibarat sebuah kejutan sempurna dan akhirnya menyadarkan setiap insan bahwa rencana-Nya lah yang terbaik.

TAGS

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Terkini

March 6, 2025

Populer