MENGAPA HARUS NKRI?!

Pasca proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam membangun struktur negara. Di tengah euforia kemerdekaan, Belanda mencoba kembali menguasai Indonesia melalui agresi militer dan strategi devide et impera (politik pecah belah), salah satunya dengan mendorong terbentuknya negara-negara bagian.

Pada tahun 1949, hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) melahirkan bentuk Republik Indonesia Serikat (RIS), yaitu negara federal yang terdiri dari 16 negara bagian. Namun, banyak rakyat dan elite nasionalis Indonesia menilai RIS sebagai bentuk negara yang tidak autentik, karena dianggap sebagai bentuk rekayasa Belanda untuk memperlemah pemerintahan pusat dan menghambat konsolidasi kemerdekaan.

Akhirnya, karena tekanan politik dan aspirasi rakyat yang kuat, sistem federal dibubarkan, dan pada 17 Agustus 1950, Indonesia kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ini menunjukkan bahwa pilihan terhadap negara kesatuan adalah hasil dari refleksi sejarah dan pengalaman langsung terhadap ancaman kolonialisme dan disintegrasi.

Indonesia adalah negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, dan dihuni oleh ratusan etnis dan kelompok budaya. Keberagaman yang sangat tinggi ini menciptakan tantangan tersendiri dalam pembangunan nasional. Dalam konteks seperti ini, negara kesatuan dianggap lebih tepat karena:

1. Menjamin adanya struktur pemerintahan pusat yang kuat untuk menjaga integrasi wilayah.
2. Mencegah munculnya semangat kedaerahan atau separatisme yang berlebihan.
3. Membangun identitas nasional tunggal yang mampu menyatukan berbagai kelompok etnis dan budaya di bawah satu payung: “Indonesia”.

Pancasila sebagai dasar negara mengandung nilai-nilai persatuan dan gotong royong. Konsep NKRI sejalan dengan nilai-nilai ini karena menekankan pentingnya menjaga keutuhan bangsa dalam keberagaman.

Pasca-kemerdekaan, banyak daerah yang ingin memisahkan diri atau memiliki sentimen kedaerahan yang kuat. Konsep NKRI dipertegas untuk mencegah ancaman separatisme dan menjaga keutuhan wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke.