September 20, 2024 13:47

DARI SUDUT PANDANG YANG TEPAT
April 23, 2024

Penulis :

MULYADI,S.Pd.I
Unit/jenjang YACT

Bahagia yang sederhana adalah ketika kita mendapatkan hal yang kita iginkan

Sedih yang sederhana adalah ketika kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan”

 

              Kebahagian adalah sebuah kata yang sering kita dengar dan juga kita minta kepada Allah SWT, Namun, apa sebenarnya arti kebahagiaan? Bagi sebagian orang, kebahagiaan mungkin terletak pada kesuksesan karier atau kekayaan materi. Bagi yang lain, kebahagiaan mungkin berasal dari hubungan yang mendalam, makna spiritual, atau kontribusi pada masyarakat. Dari hal ini kita mengetahui  bahwa kebahagiaan itu berlapis- lapis dan berubah – ubah, adakalanya satu kondisi yang menyusahkan sebagian orang, bisa membahagiakan sebagian orang lain. Demikian pula sebaliknya. Suatu contoh para penjual payung akan sangat bersyukur dengan adanya hujan, sementara bagi penjual es akan sangat bersukur jika cuaca panas, Para petani padi akan bersyukur saat tururn hujan , namun bagi petani tembakau merasa sedih dengan datang musim penghujan.

              Para petani cabai merasa bahagia saat harga jual cabai naik, namun para pemilik restoran berbasis sambal akan mengeluh karena tingginya harga cabai, begitu seterusnya, Bahagia dan derita hanyalah pergiliran tentang rasa, Hanyalah pergiliran peran. Mudah berganti, mudah berubah tak melekat secara permanen.  Inilah jenis kabahagiaan dan kesedihan yang sederhana.

              Bahagia yang sederhana adalah ketika kita mendapatkan hal yang kita iginkan. Sedih yang sederhana adalah ketika kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan. Namun akan berbeda makna kabahagaan bagi orang yang senentiasa khusnudzon billah.

Bagi orang orang yang senantiasa khusnudzon billah  kebahagian tidak terkait dengan pencapaiannya keinginan atau harapan. Namu terkait dengan cara memandang dari setiap kejadian. Suatu contoh seseorang bertanya kepada Abu Hatim Salamah bin Dinar ( Wafat 140 H ) Ulama yang zuhud.

Saat itu, harga – harga kebuhan pokok semakin mahal , banyak Masyarakat yang kebingungan menghadapi inflasi harga dipasaran, harga – harga barang naik dengan tidak menentu.

“ Wahai Abu Hatim, tidak kah engkau tahu bahwa harga – harga barang semaikn mahal”

Salamah bin Dinar menjawab,

“ Apa yang membuat kalian resah dengan hal itu ? sesunggunya Dzat yang memberi rezeki kita di saat harga murah, Dia juga yang akan memberi rezeki di saat harga semakin mahal”

Begitulah sudut pandang yang positif yang membuat kehidupan selelu dipenuhi rasa Syukur dan kebahagaian. Bukan soal harga murah. Namun cara memandang setiap kejadian. Wallahu ‘alam Bishowab.

TAGS

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Terkini

September 20, 2024

Populer