Desember 5, 2024 10:09

TETAP BERBUAT BAIK PADA TETANGGA
October 30, 2024

Penulis :

MULYADI,S.Pd.I
Unit/jenjang YACT

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya-mu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri“. [An-Nisaa/4 : 36].

Al-Imam Al-Qurthubi di dalam Al-Jami’ li ahkam Al-Qur’an (5/183)berkata : “Adapun tetangga, maka Allah Ta’ala telah memerintahkan untuk memeliharanya, menunaikan haknya, dan berpesan untuk memelihara tanggungannya di dalam kitab-Nya dan melalui lisan Rasul-Nya. Bukankah kamu melihat Allah Ta’ala menguatkan penyebutan tetangga setelah dua orang ibu bapak dan karib kerabat.

Al-Imam Adz-Dzahabi dalam buku haqqu al jaar menguraikan prinsip-prinsip penting tentang bagaimana seorang Muslim seharusnya memperlakukan tetangganya, menekankan pentingnya menjaga hubungan baik, menunjukkan akhlak yang baik, serta menghindari tindakan yang dapat menyakiti atau merugikan tetangga. Konsep ini berdasarkan ajaran Nabi Muhammad SAW, yang banyak menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan tetangga sebagai bagian dari iman.

Dalam buku   at Tarikh al islam Al Imam Adz Zahabi juga mengkisahkan tentag kemuliyaan imam Ahmad bin hambal dalam bertetangga.  Suatu ketika Imam Ahmad dipanggil tetangganya. Imam Ahmad lalu mendatanginya. Setelah sampai, tetangganya itu bilang; Ya Ahmad, saya tidak punya kepentingan dengan anda silahkan pulang. Setelah pulang, dan belum sampai membuka pintu, Imam Ahmad dipanggil lagi tetangganya. Begitu didatangi, tetangganya itu bilang lagi; Ya Ahmad, saya tidak punya kepentingan terhadap anda. Kejadian ini berulang sampai tiga kali Tetangga Imam Ahmad terheran; Wahai Ahmad, kenapa engkau tidak marah dan jengkel ketika saya memperlakukan anda seperti itu. Lalu Imam Ahmad menjawab; Saya ini memuliakan tetangga karena melaksanakan perintah Allah SWT. Ketika dipanggil, ya saya datang. ’’Karena menjalankan perintah Allah SWT, saya tidak pernah merasa sakit ketika engkau memperlakukan saya seperti itu,’’ kata Imam Ahmad.

Dari kisah tersebut dapat diambil ibroh bahwa bertetangga yang baik bukan hanya tentang interaksi sosial, tetapi juga merupakan wujud ketaatan kepada Allah SWT. Ketika kita berusaha untuk menjadi tetangga yang baik, kita tidak hanya membangun hubungan yang positif dengan orang lain, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah SWT.

TAGS

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Terkini

December 4, 2024

Populer