Maret 9, 2025 21:42

Aliran Pemikiran dalam Dakwah Islam
March 6, 2025

Penulis :

Eriko Dwi Saputro, S.Hum
Unit/jenjang DSU

Aliran Pemikiran dalam Dakwah Islam

Dalam sejarah perkembangan dakwah, terdapat berbagai aliran pemikiran yang mewarnai metode dan pendekatan yang digunakan oleh para pendakwah. Perbedaan aliran pemikiran ini dipengaruhi oleh konteks sosial, budaya, dan sejarah yang melatarbelakanginya. Artikel ini akan membahas beberapa aliran pemikiran dalam dakwah Islam serta karakteristiknya.

1. Aliran Dakwah Salafi

Aliran pemikiran Salafi menekankan kembali kepada pemahaman Islam yang murni berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis sesuai dengan pemahaman para sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in. Dakwah Salafi cenderung menghindari bid’ah (inovasi dalam agama) dan menekankan pada tauhid yang murni. Pendekatan yang digunakan dalam dakwah Salafi biasanya bersifat tekstual dan skriptural, dengan fokus pada akidah, ibadah, serta sunnah Nabi Muhammad.

2. Aliran Dakwah Sufistik

Dakwah sufistik berakar pada ajaran tasawuf yang menekankan aspek spiritual dalam Islam. Para pendakwah Sufi menitikberatkan pada penyucian jiwa (tazkiyatun nafs), cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, serta pengamalan dzikir dan ibadah-ibadah sunnah. Dakwah ini biasanya dilakukan dengan pendekatan yang lembut dan penuh hikmah, seringkali melalui seni, budaya, dan syair-syair yang menyentuh hati.

3. Aliran Dakwah Haraki

Dakwah haraki adalah dakwah yang menekankan aspek gerakan dan aktivisme dalam rangka membangun masyarakat Islam yang ideal. Aliran ini sering dikaitkan dengan organisasi-organisasi Islam yang berusaha menerapkan Islam dalam aspek politik, sosial, dan ekonomi. Para aktivis dakwah haraki menekankan pentingnya kaderisasi, tarbiyah (pendidikan Islam), dan perjuangan untuk menegakkan syariat Islam di berbagai aspek kehidupan.

4. Aliran Dakwah Modernis

Aliran pemikiran modernis dalam dakwah Islam berusaha mengakomodasi ajaran Islam dengan perkembangan zaman. Pendekatan ini lebih terbuka terhadap pemikiran rasional, ilmu pengetahuan, dan teknologi dalam menyampaikan pesan Islam. Dakwah modernis sering kali mengedepankan ijtihad (pemikiran kritis) dan pembaruan dalam metode dakwah agar relevan dengan kebutuhan masyarakat modern.

5. Aliran Dakwah Tradisionalis

Dakwah tradisionalis menekankan pada warisan ulama klasik dan keilmuan Islam yang berbasis pesantren atau madrasah. Pendekatan ini mempertahankan tradisi keagamaan yang telah berlangsung lama, seperti pengajian kitab kuning, tahlilan, yasinan, dan tradisi keagamaan lainnya. Aliran ini umumnya berkembang di kalangan masyarakat yang masih kuat mempertahankan budaya lokal dalam beragama.

6. Aliran Dakwah Radikal
Dakwah radikal mengusung pemikiran yang cenderung eksklusif dan ekstrem dalam memahami ajaran Islam. Aliran ini sering kali mengutamakan penerapan syariat Islam secara ketat dan menolak segala bentuk akomodasi terhadap budaya atau sistem yang dianggap bertentangan dengan Islam. Beberapa kelompok dalam aliran ini bahkan menggunakan cara-cara yang agresif atau konfrontatif dalam menyebarkan ajarannya, sehingga sering menimbulkan kontroversi di masyarakat.

7. Aliran Dakwah Liberal
Dakwah liberal menekankan pada pemahaman Islam yang lebih inklusif, kontekstual, dan berbasis pada kebebasan berpikir. Aliran ini sering kali mengkritisi interpretasi tekstual yang dianggap kaku dan berupaya menyesuaikan ajaran Islam dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia, demokrasi, serta pluralisme. Pendekatan ini banyak mendapat dukungan dari kalangan akademisi dan aktivis, tetapi juga menghadapi kritik dari kelompok yang lebih konservatif.

 

TAGS

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Terkini

March 6, 2025

Populer