KONSEP IKHLAS DAN MATEMATIKA
Ikhlas adalah sebuah kata Bahasa Arab yang memiliki arti “sungguh-sungguh” atau “dengan tulus”. Ikhlas dapat diartikan sebagai sikap yang menunjukkan kesungguhan atau ketulusan seseorang dalam mengerjakan sesuatu yang diniatkan hanya karena Allah dengan tanpa mengharapkan imbalan, baik itu secara lisan, perbuatan, maupun material dari sesama makhluk.
Dalam kehidupan sehari-hari, ikhlas sangat perlu ditanamkan dalam pribadi seorang muslim. Karena dengan ikhlas dapat memberikan banyak manfaat, diantaranya adalah:
1. Ketenangan batin, ketika hati tulus untuk mengerjakan sesuatu tanpa mengharapkan pujian dari orang lain maka jiwa akan menjadi lebih tenang. Hal tersebut dikarenakan ia tidak akan terbebani untuk mendapatkan pujian atau imbalan, sehingga apabila ia tidak merasa kecewa ketika tidak memperoleh pujian atau imbalan.
2. Mengurangi stres, dengan ikhlas maka seseorang tidak perlu khawatir tentang sesuatu yang orang lain pikirkan atau lakukan.
3. Mengeratkan ukhuwah sesama muslim, karena dengan ketulusan dan kejujuran dalam berinteraksi dengan orang lain dapat menciptakan rasa nyaman dan ketenteraman.
4. Membentuk diri menjadi lebih kuat, apabila seseorang memiliki rasa ikhlas maka ia akan fokus pada proses yang dilakukan bukan hasil yang diperoleh.
5. Menghindari riya dan penyakit hati, seseorang yang mempunyai rasa ikhlas maka dapat menghindarkan dirinya dari sikap riya (pamer), iri, dengki, sombong, dan penyakit hati lainnya.
6. Dan masih banyak lagi manfaat yang dapat diperoleh dari bersikap ikhlas dalam mengerjakan sesuatu.
Dalam ilmu matematika kita mengenal konsep pembagian. Nah, untuk mempermudah kita dalam memahami konseo ikhlas maka dirumuskan sebuah formula sebagai berikut.
Berdasarkan rumus di atas dapat disimulasikan sebagai berikut.
1. Apabila kita memberikan satu permen dan mengharapkan dapat kembali 2 permen, maka hasilnya adalah setengah atau 0,5. Berdasarkan simulasi perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa kita mengharapkan timbal balik dari setiap yang kita berikan ternyata dapat menghasilkan sesuatu yang lebih sedikit dari yang kita berikan.
2. Apabila kita memberikan satu permen dan mengharapkan permen tersebut kembali satu, maka hasilnya adalah satu. Berdasarkan simulasi perhitungan yang kedua dapat disimpulkan bahwa apabila ketika mengharapkan timbal balik setimpal dari setiap yang kita berikan maka hasilnya adalah kita hanya memperoleh sesuatu yang sama.
3. Apabila kita memberikan satu permen dan tidak mengharapkan permen itu kembali ke kita maka hasilnya adalah tak hingga . Berdasarkan simulasi perhitungan yang ketiga dapat disimpulkan bahwa apabila kita tidak mengharapkan timbal balik apapun dari setiap apapun yang kita berikan kepada orang lain (ikhlas) ternyata hasilnya adalah tak hingga. Hal tersebut dapat dimaknai dengan tak terhingga banyaknya kebahagiaan dan manfaat yang kita peroleh apabila kita ikhlas melakukan sesuatu.