TAFSIR IMAM IBNU KATSIR QS. ‘ABASA : 32-42
(Eriko Dwi Saputro)
Ibnu ‘Abbas mengatakan: “Ash-shaakhkhah merupakan salah satu dari nama-nama hari Kiamat yang diagungkan Allah dan selalu diperingatkan ke-pada hamba-hamba-Nya.” Ibnu Jarir mengatakan, “Bisa jadi ia merupakan nama bagi tiupan sangkakala.
Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari isteri dan anak-anaknya.” Maksudnya, dia mengetahui mereka tetapi justru dia lari dan menjauh dari mereka, karena keadaan yang sangat menakutkan dan suasananya sangat mencekam.
Di dalam hadits shahih disebutkan berkenaan dengan masalah syafa’at, jika setiap Rasul dari kalangan Ulul ‘Azmi diminta untuk memberikan syafa’at di sisi Allah, maka dia akan mengatakan: “Untuk diriku sendiri, diriku sendiri. Pada hari ini aku tidak akan meminta kecuali untuk diriku sendiri.” Bahkan Isa putera Maryam sendiri mengatakan, “Aku tidak meminta kepada-Nya pada hari ini kecuali untuk diri-Ku sendiri, aku juga tidak bisa meminta untuk Maryam, ibuku yang telah melahirkanku.”
Oleh karena itu, Allah Ta’ala berfirman, Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari isteri dan anak-anaknya.” Dan firman Allah Ta’ala, Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.” Maksudnya, dia selalu sibuk mengurus diri sendiri sehingga tidak peduli dengan urusan orang lain.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, dia berkata: “Rasulullah telah bersabda: ‘Kalian akan digiring ke padang Mahsyar dalam keadaan bertelanjang kaki dan badan, berjalan kaki serta tidak bersunat.” Lebih lanjut, Ibnu ‘Abbas mengatakan: “Lalu isteri Nabi berkata: ‘Wahai Rasulullah, apakah kita dapat saling melihat? Atau sebagian kami dapat melihat aurat sebagian lainnya?’ Beliau menjawab: ‘Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.’ Atau beliau mengatakan: ‘Mereka tidak akan peduli pada pandangan.
Dan firman Allah Ta’ala: banyak muka pada hari itu berseri-seri, tertawa dan gembira ria. Maksudnya, di sana umat manusia terbagi menjadi dua golongan; ada orang-orang yang wajahnya berseri-seri. Yakni dalam keadaan bahagia dan gembira di dalam hati mereka, dan di wajah mereka tampak keceriaan. Mereka itulah para penghuni Surga. Dan banyak pula muka pada hari itu tertutup debu, dan ditutup lagi oleh kegelapan. Yakni, mereka diliputi dan dipenuhi oleh kegelapan atau warna hitam pekat. Dan firman Allah Ta’ala, ” Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka.” Yakni, kufur dalam hati mereka dan durhaka dalam amal perbuatan mereka.