“Nabi menyuruhku untuk berbuat baik pada tetangga, kamu mengundangku maka aku pun datang, ketika kamu menyuruhku pulang maka aku pun pulang, aku senang bisa menjalankan perintah nabi. Ini tidak ada urusannya denganmu kamu tenang saja” Begitulah jawaban Imam Ahmad bin Hambal ketika ditanya oleh seorang pemuda yang  mengundangnya , namun sesampai dirumahnya Imam Ahmad di tolak dan disuruh pulang sampai tiga kali. Imam Ahmad mengajarkan bagaimana cara berinteraksi dengan baik di masyarakat..Ada tiga  point yang bisa kita teladani dari jawaban imam Ahmad kepada tetangganya.

1.    Kesantunan dalam berkomunikasi

Kesantunan dalam berkomunikasi adalah fondasi penting dalam membangun hubungan yang harmonis dan penuh rasa hormat.Dalam beberapa catatan penelitian 70% pemasalahan dalam berinteraksi disebabkan karena tidak baiknya dalam berkomunikasi. semakin buruk komunikasi maka akan berpotensi menimbulkan permasalahan.

Dalam Al Quran Allah Swt surat  Al ahzab ayat 40 Allah memerintahkan agar kita bertutur kata dengan perkataan yang benar, “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.” (QS. Al- Ahzab ayat 70)  di samping perkataan yang benar Allah juga berpesan agar berkata dengan perkataan yang lembut, dalam QS Toha ayat 44 “Berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir‘aun) dengan perkataan yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut.” (QS. Thaha ayat 44).

2.    Kepedulian terhadap Kebenaran

Imam Ahmad ingin mengajarkan  pada kita bagaiamana cara menebarkan nilai nilai ajaran islam dalam bermasyrakat. Menebarkan nilai nilai ajaran islam tidak hanya melalui kata-kata, tetapi juga melalui tindakan nyata. Sehingga menjadi inspirasi bagi orang lain, Allah Swt., dalam Surat Ali Imron ayat 104 berpesan  “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung

3.    Keramahan dan kesabaran

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menghadapi situasi yang menguji kemampuan kita untuk tetap sabar dan ramah. Dengan mempraktikkan kedua sikap ini, kita tidak hanya menciptakan dampak positif bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang-orang di sekitar kita. Imam Ahmad meneladankan bagaimana keramahan dan kesabarannya dalam berinteraksi, bagi Imam Ahmad berbuat baik pada tetangga tidak hanya hubungan sosial tapi bagian dari ketaatan pada Allah dan rosulya sehingga apapun reaksi dari tetangganya tidak mempengaruhi sikap untuk berbuat baik pada tetangga. Rosul Saw bersabda “Seorang mukmin yang bergaul di tengah masyarakat dan bersabar terhadap gangguan mereka, itu lebih baik daripada seorang mukmin yang tidak bergaul di tengah masyarakat dan tidak bersabar terhadap gangguan mereka” ( HR. At Tirmidzi )

( Materi PPK . Seni Bergaul di Masyarakat , 29  Nopember 2024 )